SEPUTARTANGSEL.COM - Studi baru dari Universitas Standford menemukan bahwa 18 acara kampanye Presiden Donald Trump untuk pilpres AS menyebabkan 30.000 kasus Covid-19 dan 700 lebih kematian akibat virus corona.
Penelitian tersebut, yang dipimpin oleh B. Douglas Bernheim, ketua ekonomi di Universitas Stanford, menganalisis data setelah 18 kampanye Trump yang diadakan antara 20 Juni dan 22 September, tiga di antaranya terjadi di dalam ruangan.
Dikutip dari Reuters, 2 November 2020, Bernheim mengatakan dalam sebuah email, pekerjaan tersebut bergantung pada metode statistik untuk menyimpulkan penyebab setelah suatu peristiwa terjadi.
Baca Juga: 11 Pemain Positif Covid-19, Ajax Amsterdam Krisis Pemain di Denmark
Baca Juga: Mobil Produk Prancis di Indonesia, Dijual Murah-murah
Pakar penyakit menular telah lama menduga kampanye presiden menjelang pemilu 3 November mungkin disebut peristiwa penyebaran super.
Namun sejauh ini, para ilmuwan belum bisa mendapatkan hasil yang baik tentang dampaknya, sebagian karena kurangnya pelacakan kontak yang kuat di banyak negara bagian.
Para peneliti kemudian membandingkan penyebaran virus di kabupaten (county) yang mengadakan kampanye dengan kabupaten yang berada pada lintasan kasus serupa sebelum kampanye digelar.
Baca Juga: Sudah Disahkan Presiden dan Diunggah ke Laman Setneg, UU Cipta Kerja Masih Pula Bermasalah