Tercatat nama-nama penghuni kos-kosan bersejarah itu di antaranya, Mohammad Yamin, Amir Sjarifuddin, Surjadi, Asaat, Abu Hanifah, AK Gani, Hidajat, F. Lumban Tobing Sunarko, Kunjoro, Amir, Rusmali, Ramzil, Sumanang, Sambudjo, Urip, Mokoginta, dan Hasan.
Baca Juga: Div Humas Polri: Unggahan YouTube Gus Nur Karena Peduli Terhadap NU
Baca Juga: Vaksin Merah Putih Tengah Diuji Coba ke Hewan, Akhir 2020 Diharapkan Bisa Diproduksi
Rumah Indekos
Awal tahun 1900-an muncul gelombang elite terpelajar di Indonesia yang berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda.
Mereka kemudian membentuk berbagai organisasi kepemudaan berdasarkan identitas etnis. Maka lahirlah Jong Celebes (Sulawesi), Jong Ambon (Ambon), Jong Java (Pemuda Jawa) Jong Sumatranen Bond (Sumatera), dan Pemuda Kaum Betawi.
Anggota dari Organisasi tersebut bersekolah di kota-kota besar di Jawa. Banyak dari sekolah-sekolah tersebut yang menyediakan asrama.
Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, Berikut Quotes Soekarno dan Puisi WS Rendra
Baca Juga: Perdana Menteri, Ratu dan Sekjen Sunda Empire Divonis Masing-masing Dua Tahun Penjara
Namun, lantaran jumlah pelajar semakin meningkat, asrama pun tidak cukup lagi mengakomodasi semua pelajar.