Kisah Kos-kosan di Kramat Raya yang Menjadi Tempat Lahirnya Sumpah Pemuda

- 28 Oktober 2020, 16:07 WIB
Rumah Sie Kong Lian di Jalan Kramat Raya 106, kini mejadi Museum Sumpah Pemuda. (Inzet : Sie Kong Lian)
Rumah Sie Kong Lian di Jalan Kramat Raya 106, kini mejadi Museum Sumpah Pemuda. (Inzet : Sie Kong Lian) /Foto: Dok. Roemah Boedaya Surabaya/YouTube /Sudin Pusar Jakpus/

Setelah itu, muncul keiinginan untuk membentuk perhimpunan bersama. Pada September 1926, lahirlah Perhimpnan Pelajar-pelajar Indonesia (PPI) di rumah tersebut.

Organisasi ini tidak lagi didasari identitas kesukuan ataupun agama, seperti organisasi sebelumnya.

Baca Juga: Ini Tiga Capres 2024 Terkuat Versi Indikator Politik Indonesia

Baca Juga: Div Humas Polri: Unggahan YouTube Gus Nur Karena Peduli Terhadap NU

Setelah terbentuknya PPPI rumah di Kramat Raya 106 Jakarta. Pemuda Indonesia menjadi satu dan bersama-sama melakukan diskusi terkait kemerdekaan Indonesia di sana.Karena digunakan oleh berbagai organisasi,pada tahun 1927,rumah itu beralih nama menjadi Indonesische Clibhuis atau Clubgebouw yang berarti gedung pertemuan.

Lahirnya Sumpah Pemuda

Pada Agustus 1928, tempat tinggal itu diputuskan untuk menjadi lokasi diselenggarakannya Kongres Pemuda II.

Kongres Pemuda I telah dilaksanakan dua tahun sebelumnya, yaitu pada April 1926. Pada kesempatan itu, para pemuda ingin menyatukan berbagai kelompok menjadi satu organisasi.

Kongres Pemuda II diselenggarakan dengan diikuti organisasi pemuda seperti PPPI, Jong Bataks, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten, dan Sekar Rukun.

Baca Juga: Vaksin Merah Putih Tengah Diuji Coba ke Hewan, Akhir 2020 Diharapkan Bisa Diproduksi

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah