Jubir Presiden Fadjroel Rachman Sebut Jokowi-Ma'ruf Amin Ingin Tinggalkan Warisan Ini

- 26 Oktober 2020, 16:02 WIB
Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman dalam acara Refleksi Saru Tahun Pemerintahan Jokowi-Amin yang diselenggarakan secara virtual melalui aplikasi Zoom, Senin 26 Oktober 2020.
Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman dalam acara Refleksi Saru Tahun Pemerintahan Jokowi-Amin yang diselenggarakan secara virtual melalui aplikasi Zoom, Senin 26 Oktober 2020. /Foto: tangkapan Layar Zoom//

SEPUTARTANGSEL.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikatakan ingin memberikan legacy atau warisan Indonesia sentris di akhir pemerintahannya 2024.

Hal itu, disampaikan oleh Juru bicara (Jubir) Presiden RI Fadjroel Rachman dalam webinar Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Amin, yang diselenggarakan secara virtual, Senin 26 Oktober 2020.

"Presiden ingin memberikan legacy, Indonesia semua merata. Harapan Presiden, legacy 2024 Indonesia-sentris," kata Fadjroel.

Baca Juga: Diduga Ditipu Investasi Bodong, Nasabah Korban KSPSB Gelar Aksi di Kemenkop

Baca Juga: Turnamen Toulon Dibatalkan, Timnas Indonesia U-19 Kembali ke Tanah Air

Menurut Fadjroel, Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin ingin memastikan pembangunan berjalan di segala sektor, hingga terwujud keadilan yang merata.

Pembangunan tersebut, menurut Fadjroel, lebih diprioritaskan di daerah pinggiran, seperti Papua, Papua Barat, dan wilayah Timur Indonesia.

"Bahkan Presiden menunjuk Wapres sebagai Ketua Dewan Pengarah Percepatan Pembangunan Papua,"ungkap Fadjroel.

Baca Juga: Tagar #SaveKomodo Trending di Twitter, Netizen: Komodo Not for Sale!

Baca Juga: Terkait UU Cipta Kerja, Cucu Luhut Binsar Pandjaitan Juga Kritik Pemerintah

Pembangunan yang diprioritaskan untuk wilayah pinggiran, menurut Fadjroel agar tidak terjadi kesenjangan.

Pembangunan SDM dan infrastruktur yang merata sangat penting karena secara ekonomi, Pulau Jawa memperoleh sekitar 55 persen kue pembangunan, dan Sumatera memperoleh 29 persen.

"Jawa dan Sumatera sudah mengambil sekitar 75-80 persen kue pembangunan. Selebihnya dibagi Kalimantan hanya 8 persen, Sulawesi, Maluku dan Papua," kata Fadjroel.

Baca Juga: Usai Nyatakan Pensiun, Ini Karier Khabib Nurmagomedov Selanjutnya

Baca Juga: Dua Hari Berturut-turut Pecah Rekor Kasus Baru Positif Covid-19 di Kota Tangsel

Fadjroel menjelaskan, legacy Indonesia sentris yang dimaksud adalah tidak boleh ada satu pulau pun yang tertinggal, dan tidak boleh ada satu rakyat pun tertinggal.

"No one left behind. Presiden mengatakan bukan hanya pembangunan fisik atau infrastruktur, tapi pembangunan SDM. Pemerintah ingin memastikan pembangunan merata di semua wilayah," kata Fadjroel.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x