Tak Hanya Cuaca Ekstrem, Kekeringan Meteorologis Akibat Fenomena La Nina Terjadi di Empat Provinsi

- 20 Oktober 2020, 06:47 WIB
Ilustrasi sawah yang kekeringan. Petani memotong sisa padi di lahan pertanian yang kering di Desa Lulut, Nambo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 3 September 2020.
Ilustrasi sawah yang kekeringan. Petani memotong sisa padi di lahan pertanian yang kering di Desa Lulut, Nambo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 3 September 2020. /Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww./

Baca Juga: KPU Depok Minta Paslon Pilkada 2020 Melakukan Kampanye Virtual

BMKG menyampaikan bahwa sebagian wilayah diprediksi mengalami kekeringan meteorologis dengan status waspada hingga awas.

Diketahui, kekeringan meteorologi adalah  kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan suatu daerah di bawah normal.

Yang mirip dengan kondisi ini adalah kekeringan hidrologis, yakni ketika pasokan air tanah dan air permukaan berkurang.

Antisipasi hal tersebut, BNPB merekomendasikan beberapa langkah. BPBD diharapkan untuk melakukan pemantauan sistem peringatan dini atas kebakaran hutan dan lahan melalui situs bmkg.go.id, modis–catalgo.lapan.go.id dan inarisk.bnpb.go.id.

Baca Juga: Kerja Sama Kemnaker dan KemenPDTT Bangun 1.000 Sarana Sanitasi di Jawa Tengah

Baca Juga: Breaking News: Gegara Covid-19, Timnas Indonesia U-19 Batal Lawan Bosnia! Ini Penggantinya

Langkah ini didukung dengan pengecekan lapangan bersama dengan dinas terkait.

Lilik membeberkan bahwa langkah lainnya adalah upaya penguatan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat terkait ancaman kekeringan di daerah masing –masing.

Menurut Lilik, upaya yang harus dilakukan dengan cara menyiapkan logistik dan peralatan tangki air bersih, pompa air di tiap kecamatan teridentifikasi mengalami kekeringan.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x