"Karena kesiapan ini menjadi hal yang terukur. Anak selamat atau tidak, terlindungi atau tidak," ujar Retno sebagaimana dikutip Seputartangsel.com dari Antara.
Berdasarkan kajian, penutupan sekolah bisa mengerem atau menahan laju penularan dan kematian akibat virus tersebut.
Baca Juga: Modal Kerja Bagi Pengusaha Mikro dan Kecil Akan Dibagikan Pemerintah Pekan Depan
Kajian Khaterine A Auger menyebutkan, penutupan sekolah di Amerika Serikat pada 9 Maret hingga 7 Mei 2020 menurunkan insiden Covid-19 hingga 62 persen dan kematian berkurang 58 persen.
Untuk Indonesia, katanya, saat ini memang harus diakui pandemi ini belum terkendali.
Dengan penambahan rata-rata 1.500 hingga 2.000 kasus per hari dengan angka kematian rata-rata 50 orang per hari.
Baca Juga: Prostitusi Berkedok Karaoke di BSD Tangsel, 47 Pemandu Lagu Hingga General Manager Diamankan
Sementara, kasus anak-anak terinfeksi sudah mencapai 11 ribu.
"Kematian anak akibat Covid-19 yakni 2,3 persen dari kasus yang ada di Indonesia," kata dia.
Retno Listyarti juga mengutip data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang menyebutkan anak Indonesia yang meninggal karena Covid-19, tertinggi se-Asia Pasifik.