Dokter Andani Eka Putra: Kami Full Kerja Sampai Jam 5 Subuh

- 19 Juli 2020, 15:30 WIB
Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat, dokter Andani Eka Putra.
Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat, dokter Andani Eka Putra. / - Foto: Kanal YouTube DI's Way

SEPUTARTANGSEL.COM - Dokter Andani Eka Putra sedang menjadi perbincangan hangat baru-baru ini.

Dirinya membuat laboratorium FK Unand mampu memeriksa lebih dari 3 ribu spesimen Covid-19 dalam 1 hari.

Hal ini yang menjadi salah satu kunci keberhasilan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menekan laju penularan Covid-19

Baca Juga: Membina Rumah Tangga yang Tangguh Ibarat Membangun Jembatan

Padahal, awalnya Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang yang dokter Andani kepalai hanya sanggup memproses sekitar 200 sampel Covid-19 per hari.

Namun, kini prestasinya tersebut sudah tersebar luas sehingga dirinya menjadi dokter yang dicari-cari di seluruh dunia.

Terlebih, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tak ragu menyebut dokter Andani sebagai 'Patriot Militan di Tengah Pandemi'.

Baca Juga: Penumpang KRL Wajib Pakai Baju Lengan Panjang Saat Masuk ke Stasiun, Mulai Senin Besok

Apa rahasia dokter Andani Eka Putra dalam meningkatkan laboratoriumnya itu?

Di dalam video YouTube berjudul 'Buang Rapid Test! Temui Dahlan Iskan, dr Andani Eka Putra Siap Bantu Pool Test Covid-19 di Surabaya', dokter Andani menjelaskan, dia beserta tim bekerja keras full time hingga subuh.

"Anggota kami full kerja sampai jam 5 subuh untuk memproses sampel, dan itu selalu selesai," beber Andani dalam video yang diunggah pada Kamis 16 Juli 2020 itu.

Baca Juga: Sukses Tekan Penularan Covid-19 di Sumatera Barat, Siapa Dokter Andani Eka Putra?

Ketika Andani ditanya motivasinya kenapa mau bekerja sekeras itu, dia menjawab bahwa tugasnya adalah misi kemanusiaan.

Baginya, semua upaya yang dia kerahkan adalah demi bangsa Indonesia, tidak ada pencitraan dan menyingkirkan semua ego.

"Saya selalu sampaikan bahwa ini untuk kemanusiaan, untuk umat, ini bagian dari jihad. Yang penting adalah alur berpikir kita, bahwa kita berpikir untuk bangsa ini, tidak sekadar pencitraan, ego. Nah itu saya sampaikan, di lab semua anggota sudah membuang semua ego," ujarnya.

Baca Juga: Lowongan Kerja KPAI Untuk Lulusan S1 Hukum, Paling Lambat 24 Juli 2020

Selain itu, dokter Andani mengungkapkan siapa-siapa saja yang boleh menjadi rekannya di laboratorium.

Menurutnya, siapapun boleh bergabung selama memiliki pengalaman di bidang molekuler, walaupun orang itu masih mahasiswa.

Baca Juga: Ricuh Demo Tolak Omnibus Law, Polda Metro Jaya Tetapkan Satu Tersangka

"Saya terima semua orang, saya terima dari Biologi, FMIPA, Farmasi, jadi bukan hanya Kedokteran saja. Siapa saja yang mau, saya tawarkan malah. Teman saya di Peternakan saya tawarkan kalau ada mahasiswa yang punya pengalaman di molekuler, silakan kirim ke saya, saya latih," ucap dokter Andani.

"Makanya awal-awal (anggota) kita masih dikit. Karena kompetensi mahasiswa kami belum bagus, tapi lama-lama kan mereka jadi expert," tambah pria lulusan Unand dan UGM ini.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Minggu 19 Juli 2020: Indosiar, ANTV, SCTV, RCTI, Trans 7, GTV, Metro TV

Demi menjaga etos kerja anggotanya, Andani rela memberikan reward kepada mereka.

Adapun hadiah tersebut berasal dari honor pribadinya.

"Kita harus memberi reward terhadap anggota yang bekerja seperti itu. Saya kasih honor saya ke dia, honor pribadi," tandas dokter Andani.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x