Pertumbuhan Ekonomi Negatif, Indonesia Hadapi Ancaman Resesi

- 16 Juni 2020, 21:05 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani.*
Menteri Keuangan Sri Mulyani.* //Dok. Kemenkeu/- Foto: Dok. Kemenkeu

Sementara itu, penerimaan seluruh sektor usaha di Januari hingga Mei 2020 tumbuh negatif.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Bintang Emon Diserang Gara-gara #GakSengaja Hingga Covid-19 Tangsel Melonjak Lagi

Ini berkebalikan dengan Januari-April 2020 di mana Industri Pengolahan dan Jasa Keuangan dan Asuransi masih tumbuh positif.

Kegiatan produksi melambat akibat terbatasnya suplai bahan baku impor dan pembatasan kegiatan produksi akibat Covid-19.

Baca Juga: Kreatif dan Recehnya Netizen +62 Menyikapi Tuntutan Ringan Karena #GakSengaja

Volume penjualan barang dan jasa pada berbagai sektor juga sangat tertekan akibat PSBB, menurunnya daya beli, serta perubahan pola spending-saving masyarakat dalam menghadapi pandemi.

Dia menambahkan, realisasi Belanja Pemerintah Pusat hingga 31 Mei 2020 mencapai Rp537,3 triliun, lebih tinggi 1,2 persen dari realisasi APBN 2019.

Baca Juga: Mendikbud Izinkan Sekolah di Zona Hijau Dibuka, Ini Syarat-syaratnya

Peningkatan kinerja realisasi Belanja Pemerintah Pusat tersebut antara lain dipengaruhi oleh realisasi bantuan sosial yang mencapai Rp78,85 triliun atau tumbuh 30,71 persen (yoy).

Pertumbuhan realisasi bantuan sosial di tahun 2020 dipengaruhi oleh penyaluran berbagai program Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang dilakukan Pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19.(*)

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: Permenpan RB


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x