Pertumbuhan Ekonomi Negatif, Indonesia Hadapi Ancaman Resesi

- 16 Juni 2020, 21:05 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani.*
Menteri Keuangan Sri Mulyani.* //Dok. Kemenkeu/- Foto: Dok. Kemenkeu

Meskipun demikian, Sri Mulyani optimistis jika pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan akan berada di level positif.

“Karena di triwulan I kan 3 persen, dan nanti akan ada pemulihan ekonomi di triwulan III yang berlanjut hingga triwulan IV,” jelasnya.

Menurutnya, ketidakpastian pemulihan ekonomi saat ini masih tinggi. Salah satunya karena dibayangi oleh ancaman gelombang kedua penyebaran Covid 19.

Baca Juga: Aktivis Black Lives Matter Ditemukan Tewas Setelah Seminggu Menghilang

“Kita lihat di negara lain seperti di Cina yang sudah ada penularan sejak Desember, mereka langsung melakukan penutupan ketat di Wuhan sehingga kurva pertumbuhan penyakitnya melandai. Namun saat ini kembali muncul outbreak di Beijing,” ujar dia.

Situasi pelemahan ekonomi global dan Indonesia berpengaruh terhadap kinerja pendapatan negara.

Sampai dengan akhir bulan Mei 2020, realisasi pendapatan negara dan hibah telah mencapai Rp664,32 triliun.

Baca Juga: Diserang Haters, Bintang Emon Buka Tutup Akun dan Jadi Trending Topic Twitter Indonesia

Angka capaian pendapatan negara dan hibah tersebut tumbuh negatif 9,02 persen (yoy).

Sri Mulyani mengatakan, hampir seluruh jenis pajak utama terkontraksi karena penerimaan di Mei yang cukup dalam akibat perlambatan kegiatan ekonomi dan pemanfaatan insentif fiskal dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: Permenpan RB


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x