"Bripka RR awalnya berada di pihak itu (Ferdy Sambo) juga, tapi sekarang dia mengatakan tidak melihat Putri menangis, yang menangis adalah Susi," ujarnya.
"Yang dia lihat adalah ketegangan antara Kuat dan Brigadir J, serta Brigadir J yang dia antar ke Putri. Putri cuma tidur-tiduran saja," kata Refly Harun menambahkan.
Bripka RR justru mengatakan bahwa Putri Candrawathi masuk ke kamar dan memanggil Brigadir J.
Lebih lanjut, mantan Komisaris PT Jasa Marga itu juga menyinggung dugaan perselingkuhan antara Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi maupun Kuat Ma'ruf dan Susi.
Ia menilai, semakin lama motif di balik pembunuhan Brigadir J semakin tidak jelas.
Karena itu, Refly tidak menampik kemungkinan dengan aktivitas ilegal Ferdy Sambo seperti judi online dan narkoba.
Sementara Brigadir J merupakan pihak yang mengetahui semua aktivitas pimpinannya itu.
"Tapi kita tidak pernah mendapatkan konfirmasi apapun dari timsus mengenai kemungkinan motif tersebut," tuturnya.