Karenanya, ia meminta agar Komnas HAM jangan sembarangan dalam menyikapi kasus Brigadir J.
Lebih lanjut, Johnson Panjaitan mengungkapkan berkas pembunuhan Brigadir J saat ini belum menggambarkan keinginan keluarga dan pihak kuasa hukum.
"Ini sudah rekonstruksi, handphone gak jelas, laptop gak jelas, uang, kartu ATM gak jelas, Satgasus gak jelas," tuturnya.
"Karena ketidakjelasan ini, maka wajar saja rakyat mencoba mengumpulkan fakta-fakta yang ada untuk mendekatkan pada latar belakang latar belakang ini," sambungnya.
Karena itu, ia mengungkit tentang kebakaran Kejaksaan Agung (Kejaksaan) Agung yang tempo hari ditangani oleh Ferdy Sambo.
Menurutnya, kasus yang ditangani Ferdy Sambo itu becek dan bau busuk sehingga rakyat sudah geram.***