Kesimpulan Komnas HAM, Brigadir J Lakukan Pelecehan pada Putri Candrawathi, Refly Harun: Aneh bin Ajaib

- 2 September 2022, 10:29 WIB
Refly Harun tanggapi kesimpulan Komnas HAM adanya pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi, aneh bin ajaib
Refly Harun tanggapi kesimpulan Komnas HAM adanya pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi, aneh bin ajaib /Tangkapan layar YouTube Refly Harun/

SEPUTARTANGSEL.COM- Komnas HAM telah menyerahkan hasil pengamatannya terhadap kasus pembunuhan Brigadir J atau Yosua Hutabarat yang dilakukan oleh Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. 

Dalam keterangannya Komisioner Komnas HAM Choirul Anam memastikan adanya pelecehan seksual dan pengancaman yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi di rumah Ferdy Sambo di Magelang. 

Hasil pengamatan Komnas HAM menuai perdebatan. Pasalnya penyelidikan atas kasus pelecehan telah dihentikan.

Baca Juga: Jenazah Brigadir J Dibiarkan Tergeletak Hampir 1 Jam dengan Bersimbah Darah, Refly Harun: Komnas HAM Jangan... 

Refly Harun dalam akun Youtubenya mengatakan dengan diangkatnya kembali motif pelecehan seksual sebagai usaha Polisi yang didukung Komnas HAM melokalisasi motif pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo. 

"Bisa jadi untuk menutup motif yang lebih substantive, seperti motif illegal activities, illegal money, atau praktik-praktik yang tidak baik di institusi Polri yang digawangi oleh Sambo," dugaan Refly Harun dikutip SeputarTangsel dari kanal Youtubenya yang tayang Jumat, 2 September 2022. 

Refly Harun menilai skenario pelecehan yang juga diamini Komnas HAM dianggap tak rasional. 

Pasalnya adanya relasi kekuasaan sehingga tak mungkin Brigadir J yang melecehkan Putri Candrawathi. 

"Informasi pelecehan ini didapat Komnas HAM dari apa. Kalau dari Kuat Maruf atau Brig RR atau Bharada E, gawat. Karena bisa saja mereka berkonspirasi," komentar Refly Harun. 

Putri Candrawathi yang mengaku sebagai korban pelecehan, pun dinilai tidak meyakinkan.

"Korban pelecehan kok menampakkan diri dan bahkan diperkenalkan," kritiknya.  

Baca Juga: Komnas HAM Sebut Tak Ada Penyiksaan yang Dialami Brigadir J, Refly Harun: Seharusnya Komnas HAM...

Refly mengamini pernyataan seorang Ahli Psikologi Forensik Reza Indra Giri Amril, yang menyebut Putri Candrawathi tidak memperlihatkan minset sebagai orang yang dilecehkan. 

"Kalau dia (Brigadir J) melecehkan, mengancam itu aneh bin ajaib. Apalagi Putri mengatakan setelah dilecehkan dia diancam Josua," paparnya. 

Karena Putri Candrawathi lebih dominan, maka Refly menilai teori perselingkuhan lebih memungkinkan. 

Hanya saja perselingkuhan ini terjadi siapa dengan siapa.

Brigadir J dengan Putri Candrawathi atau Kuat Maruf dengan Putri Candrawathi. 

"Tapi kalau teori perselingkuhan, siapa yang mengadu, siapa yang diadukan," tanya Refly Harun. 

"Apa iya begitu kalapnya, Sambo tanpa cek and ricek melakukan pembunuhan, apalagi pembunuhan berencana, didiskusikan juga dengan Putri Candrawathi," papar Refly Harun. 

Baca Juga: Kesimpulan Komnas HAM Brigadir J Lakukan Pelecehan pada Putri Candrawathi, Susno Duaji: Sengaja Dipelihara?

Untuk mengatakan soal motif, masih menjadi pertanyaan besar.

Refly mengingatkan dengan beragam alasan pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo, lama-lama membuat orang tak percaya. 

"Tapi kalau teorinya non-domestik, mungkin ada benarnya," ujar Refly menyebut illegal activity dan illegal money yang dilakukan Ferdy Sambo.  

"Intinya pasti ada sesuatu yang lebih besar dari peristiwa di Magelang, sehingga keputusan membunuh itu diambil," pungkasnya. ***

 

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini