SEPUTARTANGSEL.COM - Kabar rencana kenaikan harga BBM terus menjadi sorotan dua pekan terakhir. Masyarakat menunggu dengan harap-harap cemas pengumuman Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Oleh karena itu, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu menyampaikan surat terbuka tentang rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
Dalam surat terbuka yang dibacakan, Presiden PKS menyebut menaikkan harga BBM saat ini belum tepat.
Baca Juga: Surat Terbuka Ahmad Syaikhu PKS ke Presiden Jokowi: Bantuan Langsung Tunai Dulu Sering Bapak Kritik
Masyarakat baru mulai bangkit setelah pandemi Covid-19 selama lebih dari dua tahun. Ekonomi belum sepenuhnya pulih.
'Kenaikan harga BBM bersubsidi akan menurunkan daya beli masyarakat, khususnya masyarakat yang kondisi ekonominya belum pulih pasca pandemi," kata Presiden PKS sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akanal YouTube PKS TV, Kamis 1 September 2022.
"Tukang ojek, pedagang kaki lima, tukang bakso, sopir truk dan angkot, buruh UMK, emak-emak, pelajar, petani, peternak, nelayan, dan berbagai elemen lainnya akan menjerit terpuku," lanjut Ahmad Syaikhu dalam surat terbukanya.
Selanjutnya dia menyebut, kenaikan harga BBM dan energi secara bersamaan akan meningkatkan jumlah orang miskin. Ini terjadi, karena harga BBM yang tinggi akan diikuti sektor-sektor lain.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Bantalan Sosial Rp24,7 Triliun untuk Pengalihan Subsidi BBM, Berikut Rinciannya