Viral Kaisar Sambo dan Konsorsium 303, Mahfud MD Sebut Kelompoknya Seperti Kerajaan atau Sub Mabes

- 18 Agustus 2022, 17:54 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan kelompok Ferdy Sambo sudah seperti sebuah kerajaan di Mabes Polri yang sangat berkuasa.
Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan kelompok Ferdy Sambo sudah seperti sebuah kerajaan di Mabes Polri yang sangat berkuasa. /Foto: Tangkap layar YouTube.com/Akbar Faizal Uncesored./

SEPUTARTANGSEL.COM - Di media sosial viral julukan Kaisar Sambo bagi mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.

Viralnya Kaisar Sambo itu berbarengan dengan beredarnya bagan yang disebut Konsorsium 303 berupa garis-garis koordinasi antara sejumlah pejabat, pengusaha dan tokoh publik yang disebut menjadi beking bisnis perjudian di tanah air.

Konsorsium 303 diduga merujuk pada pasal 303 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang aktivitas perjudian.

Baca Juga: IPW Sebut Pembunuhan Brigadir J Terkait Judi dan Narkoba, Polri Gulung Kasat Narkoba, Bandar dan Pengedar

Akun anonim yang menyebarkan bagan itu sendiri telah hilang dari Twitter tak lama setelah bagan tersebut viral.

Namun, bagan tersebut terus beredar lewat hampir semua platform media sosial termasuk grup-grup WhatsApp.

Meski kebenaran bagan tersebut yang menyebut Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 belum dapat dipastikan, Menkopolhukam Mahfud MD punya istilah sendiri untuk menyebut 'kelompok Sambo'.

Baca Juga: Satgasus Merah Putih Pimpinan Ferdy Sambo Bagai Mabes dalam Mabes Polri, Imparsial: Kapolri Harus Jelaskan

Menurut Mahfud, mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang sekarang jadi tersangka pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J mempunyai kelompok laksana kerajaan yang sangat berkuasa di internal Mabes Polri.

Sebagaimana diketahui, saat ini sejumlah anggota polisi tengah diperiksa terkait etik, di antaranya karena persekongkolan merekayasa TKP pembunuhan di rumah dinas Kadiv Propam di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Mahfud menilai, terdapat banyak masalah dalam internal Polri, terutama dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Baca Juga: Kode 303 Judi Online dan Slot Jadi Atensi Kapolri, Semua Polda Diminta Sikat Habis

Lanjut Mahfud, terkait keberadaan kelompok berkuasa tersebut yang menyebabkan proses penyidikan kasus menjadi terhambat secara struktural.

"Tapi di dalamnya (internal Polri) sendiri ada banyak masalah," ungkap Mahfud melalui kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis 18 Agustus 2022.

"Yang jelas ada hambatan di dalam secara struktural. Karena ini tak bisa dipungkiri ada kelompok Sambo sendiri ini yang seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalamnya. Seperti sub-Mabes yang sangat berkuasa," jelasnya, dikutip SeputarTangsel.Com dari PMJ News.

Baca Juga: Timsus Polri Umumkan Jadwal Pemeriksaan Putri Candrawathi Besok: Setelah Sholat Jumat

Walaupun tidak menjelaskan secara detail soal siapa saja anggota yang tergabung dalam kelompok berkuasa itu, tetapi Mahfud menegaskan mereka sempat menjadi penghalang dalam pengusutan kasus tersebut.

Sebelumnya, Wakil Direktur Imparsial, Ardi Manto Adiputra, kepada wartawan, pada Kamis 11 Agustus 2022, juga menyoroti Satgasus Merah Putih di bawah pimpinan Ferdy Sambo.

Baca Juga: Skenario Ferdy Sambo, M Taufiq: Benny Mamoto dan Kombes Budhi Herdi Harus Dipidanakan soal Hoaks Brigadir J...

Menurutnya, saat dipimpin Ferdy Sambo, sepak terjang Satgasus Merah Putih diduga melenceng menjadi kekuatan elite tersendiri yang diibaratkan sebagai markas besar (mabes) di dalam Mabes Polri.

"Kalau berkaca dari kerja Satgasus dulu, sebetulnya telah berhasil mengungkap kasus narkoba besar, meredam ujaran kebencian atau hoak. Tapi kaitannya dengan kasus Brigadir J ini justru disebut keberadaan Satgas ini seperti geng sendiri," urai Ardi.

Simak kabar lengkap tentang pembunuhan Brigadir J di Topik Khusus berikut: KLIK DI SINI. ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x