Menanggapi berbagai spekulasi dan kejanggalan kasus Brigadir J, Pengamat politik Rocky Gerung ikut angkat bicara.
Rocky Gerung menduga, Bharada E sengaja dikorbankan untuk pihak yang posisinya lebih tinggi.
"Kita terpaksa mesti lihat partitur awalnya apa sih, sehingga kok terlihat semacam komposisi yang diubah-ubah. Arranger-nya siapa," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Buya Yahya Menjawab: Bolehkah Uang Takziah Dibagikan dan Dipakai Keluarga?
"Jadi kalau kita tahu itu, maka dengan mudah kita bisa duga ini ada sesuatu yang lebih tinggi yang harus diselamatkan, yang sering kita sebut janganlah ini konflik antar bintang di langit, terus ada batu di bawah yang ketiban," sambungnya.
Rocky Gerung menilai, publik sudah merasa bahwa permainan dalam kasus Brigadir J sudah terlalu jauh dan persoalannya semakin rumit.
"Publik sudah merasa terlalu jauh lah permainan ini. Dan itu yang menyebabkan semua orang menduga bahwa ini sudah masuk persoalan yang lebih rumit. Karena soal sikut menyikut di antara bintang, soal order mengorder, soal sebut saja … bahkan gengsi antar angkatan," ujarnya, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis, 4 Agustus 2022.
Salah seorang pendiri Setara Institute itu pun meminta agar Polri mengembalikan kasus Brigadir J pada ketajaman ilmu pengetahuan sebelum spekulasi berkembang semakin jauh.
Baca Juga: Bharada E Resmi Jadi Tersangka Kasus Brigadir J, Begini Nasib Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi
Menurutnya, kasus Brigadir J ini merupakan kesempatan terakhir yang dimiliki Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menunjukkan kepada publik bahwa ia memiliki kemampuan untuk mengatur institusi Polri.