"Artinya kan yang dipanggil cuma dua nama, kenapa dia bingung siapa dengan siapa yang nembak? Barangkali orang lain gak ada di situ. Nah itu harus ditanyakan, didalami," tuturnya.
Refly Harun menuturkan, meski Bripka Ricky tidak menyaksikan dugaan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, tetapi seharusnya ia bisa mengawasi pergerakan Brigadir J karena sama-sama berada di lantai dasar.
"Saya tidak tahu mau komentar apa. Menyaksikan adik-adiknya tembak menembak (Bripka Ricky) diam saja, kemudian sembunyi di belakang kulkas," ucapnya.
"Tembak menembak kan ada akhirnya. Salah satu akhirnya ketika Brigadir J, katanya didekati Bharada E dan ditembak pula. Masa dia gak lihat orang tersungkur misalnya, karena dia kan juga polisi dan pangkatnya lebih tinggi. Apakah dia tidak punya keinginan untuk melindungi temannya?" kata Refly Harun menambahkan.
Hal ini, menurut Refly Harun membuat keterangan Bripka Ricky menjadi tidak logis.
Meski demikian, ia juga tidak memungkiri kemungkinan adanya informasi yang diterima secara sepotong-sepotong, sehingga publik semakin bertanya-tanya mengenai kasus Brigadir J.
"Ini yang menurut saya jadi tidak logis atau jangan-jangan karena kita menerimanya sepotong-sepotong, jadi terlihat seperti itu," ucap Refly Harun.***