"Besok2, anak2 kita akan dipaksa mengikuti pendidikan seks versi mereka, dipaksa menonton parade menjijikkan mereka, dst," katanya.
Padahal, dia menambahkan, para pembela LGBT yang disebutnya itu di awal-awal kerap membawa wacana kebebasan.
"Padahal awalnya selalu bawa2 wacana kebebasan," ujarnya.
Sebelumnya, Puan Maharani kembali mematikan mikrofon anggota DPR yang sedang berbicara mengenai sanksi bagi LGBT.
Dimatikannya mikrofon oleh Puan Maharani itu berawal dari Anggota DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Amin AK yang sedang menyampaikan pendapatnya.
Dalam Rapat Paripurna yang digelar pada Selasa, 24 Mei 2022, Amin Ak menyebut UU TPKS belum mengatur tidak pidana seksual secara komprehensif.
Belum selesai anggota DPR itu menyampaikan pendapatnya, Puan Maharani tertangkap mematikan mikrofon Amin AK. Bahkan, Rapat Paripurna langsung ditutup oleh Ketua DPP PDIP itu.***