SEPUTARTANGSEL.COM - Jurnalis senior Hersubeno Arief mempertanyakan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait larangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan minyak goreng mulai Kamis, 28 April 2022.
Menurut Hersubeno Arief, Jokowi tengah dilanda panik akibat melihat melambung tingginya harga minyak goreng setelah pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET).
Selain itu, kata Hersubeno Arief, langkah Jokowi dalam memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng Rp100.000 per bulan juga tak berhasil meredam amarah publik.
"Angka itu masih dinilai tidak memadai, apalagi untuk para PKL. Padahal dengan kebijakan memberikan BLT itu, pemerintah terpaksa merogoh dana dari APBN Rp6,15 triliun," kata Hersubeno Arief.
Hersubeno Arief mengatakan, pemberian dana BLT minyak goreng itu dilakukan pemerintah di tengah kondisi APBN yang semakin tertekan.
Terlebih, Jokowi memiliki ambisi untuk terus membangun Ibu Kota Negara (IKN) baru Nusantara di Kalimantan Timur.