Menanggapi sikap Luhut itu, Anthony Budiawan mengatakan bahwa Luhut belum memahami perannya sebagai pejabat publik.
Seharusnya sebagai pejabat publik, Luhut wajib membuka big data yang sudah disampaikannya di ruang publik.
"Luhut gagal paham. Sebagai pejabat publik, Luhut wajib buka Big Data yang disampaikannya di ruang publik," kata Anthony dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @AnthonyBudiawan pada Rabu 13 April 2022.
Anthony menyesalkan pernyataan Luhut tentang penundaan pemilu dan masa jabatan presiden tiga periode yang telah menimbulkan kegaduhan politik.
"Terkait penundaan pemilu yang bertentangan dng konstitusi dan memicu kegaduhan," ujarnya.
Anthony menduga big data yang disampaikan Luhut hanyalah kebohongan.
"Kalau tidak, Luhut artinya bohong, dan bohong tdk sama dengan demokrasi," kata Anthony.
Luhut menyangkal pernah mendukung masa jabatan presiden tiga periode.
"Saya tidak pernah mengatakan presiden 3 periode. Yang pernah saya katakan, banyak di bawah itu minta pemilu ditunda. Kamu ngomong gini salah? Nggak kan," kata Luhut dihadapan BEM UI.