SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie Massardi sindir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terkait klaimnya soal Big Data.
Dalam pernyataannya, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan berdasarkan Big Data, sekitar 110 juta orang di media sosial (medsos) ingin agar Pemilu 2024 ditunda.
Pasalnya menurut Luhut Binsar Pandjaitan, masyarakat menolak penyelenggaraan Pemilu pada masa pandemi Covid-19. Terlebih hal itu membutuhkan dana hingga ratusan triliun Rupiah.
Baca Juga: PDIP Minta Luhut Klarifikasi Big Data Tunda Pemilu 2024, Rizal Ramli: Jadi Alat Big Lies
Luhut Binsar Pandjaitan melihat aspirasi rakyat agar Pemilu 2024 ditunda merupakan bagian dari demokrasi.
Menanggapi hal ini, Adhie Massardi menjelaskan Big Data merupakan istilah komputer untuk mahadata atau belantara data yang masoh liar.
Karenanya Adhie Massardi mengatakan bahwa agar Big Data dapat terbaca, maka dibutuhkan ahli untuk menata hal tersebut.
Baca Juga: Varian Omicron Melonjak di Eropa, Menko Luhut Ingatkan Tetap Jaga Prokes