SEPUTARTANGSEL.COM- Juru Bicara Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan Jodi Mahardi mengelak untuk membuka big data penundaan pemilu 2024.
Jodi Mahardi beralasan bahwa big data yang dikatakan Luhut Pandjaitan adalah data internal, bukan data pemerintah.
Menanggapi pernyataan Jodi Mahardi tersebut Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno melontarkan komentarnya.
Menurut Adi Prayitno, Luhut sendiri yang telah membuka hasilnya.
Baca Juga: Zaidul Akbar Ungkap 3 Langkah Berbuka Puasa di Bulan Ramadhan yang Disunnahkan
Sehingga masyarakat berhak tahu mengenai data asli, metodologi dan lainnya.
Melalui akun twitternya @Adiprayitno_20 mengemukakan hal tersebut.
"Giliran hasilnya boleh diumbar dan sesumbar. Giliran ditanya data asli, metodologi, dll bilang tak wajib dibuka," protes Adi Prayitno pada Selasa, 5 April 2022.
Adi Prayitno juga mengatakan bahwa sesuatu yang sudah dipublish maka masyarakat pun berhak tahu.