Komang menjelaskan pos Marinir tersebut diserang oleh KKB yang dipimpin Egianus Kagoya dengan menggunakan GLM atau senjata pelontar granat.
KKB menyerang pos Marinir dari dua arah dan mereka semuanya membawa senjata api.
Komang yang saat insiden terjadi sedang berjaga di Kenyam bersama anggotanya, mengaku mendengar bunyi tembakan dari senjata pelontar granat jenis GLM yang dipegang Egianus Kagoya.
Antara pos Satgas Mupe dan Polres Nduga berjarak sekitar 1,2 km
Komang mengklaim GLM dan senjata api yang dibawa pasukan KKB untuk menyerang merupakan senjata rampasan dan milik TNI.
"Hari ini hingga siang situasi kamtibmas di sekitar Kenyam kondusif namun tiba-tiba sekitar pukul 17.45 WIT, terdengar bunyi tembakan dan ada laporan pos Marinir di Kwareh Bawah diserang, " ujar Komang.
Saat ini, seluruh personel termasuk para korban sudah dievakuasi ke pos kotis yang berjarak sekitar 2,5 km dari TKP.
Komang menyebut, korban dijadwalkan akan dievakuasi ke Timika, Papua, pada Minggu, 27 Maret 2022.***