Kemendag Hentikan Operasi Pasar Minyak Goreng Pemprov DKI, Netizen Protes: Lawan Mafia Cuma Lip Service

- 27 Maret 2022, 09:42 WIB
Kemendag minta kepala dinas hentikan operasi pasar minyak goreng, netizen protes
Kemendag minta kepala dinas hentikan operasi pasar minyak goreng, netizen protes /Pixabay/ershulxi5/

SEPUTARTANGSEL.COM - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengeluarkan aturan melarang operasi pasar minyak goreng kemasan dengan Surat Edaran Kemendag Nomor 9 Tahun 2022 tentang Relaksasi Penerapan Harga Minyak Goreng Sawit Kemasan Sederhana dan Kemasan Premium.

Surat edaran tersebut diperkuat dengan Surat Nomor 84/PDN/SD/03/2022 yang dikeluarkan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan.

Di dalam surat itu disebutkan bahwa semua kepala dinas yang membidangi perdagangan di seluruh provinsi di Indonesia diminta untuk menghentikan operasi pasar minyak goreng kemasan.

Baca Juga: Dijanjikan Minyak Goreng, Warga Pekanbaru Kesal Diajak Deklarasi Jokowi 2024, Dokter Eva: Rakyat Kena Prank

Kebijakan ini muncul setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, mengadakan operasi pasar minyak goreng yang digelar melalui Food Station, Perusahaan Pemprov DKI Jakarta.

Sebelumnya, kebijakan operasi pasar yang menjual murah  minyak goreng di beberapa kelurahan Pemprov DKI Jakarta sangat diminati masyarakat.

Sehingga larangan operasi pasar oleh Kemendag memunculkan protes dari netizen di media sosial Twitter.
 
Baca Juga: Minyak Goreng Curah Dengan Harga Rp 13.500 Per Liter Dijual Food Station

"Setelah kalah lawan Mafia, kemendag kini mau menindas rakyat dengan menghalangi Operasi Pasar DKI? Apa hak Kemendag melarang operasi pasar, menginjak-injak Kedaulatan Daerah, menghalangi harga yg lebih manusiawi untuk penduduk DKI? Lawan penindas rakyat!" kata akun Twitter @AnthonyBudiawan dikutip SeputarTangsel.Com pada 27 Maret 2022

"Artinya mau lawan mafia cuma lip service saja. Mafia gak dapet malah anti mafia dihalangi," ujar akun @nabhan_plg05

"Sebabnya distop ya karena jae takut kalah pamor dari Kepala daerah," kata @R0manist1

"Ya sudah jelas karena operasi pasar murah akan merusak rencana pemilik negeri ini menaikkan cuan yg dimulai dgn menghilangnya migor. teori dasar economic scarcity, kelangkaan produk untuk menciptakan kenaikan harga," kata akun @Satyalelana
 
Baca Juga: Soal Minyak Goreng Langka dan Mahal, Ganjar Pranowo Akui Malu: Kita Seperti Tikus Mati di Lumbung Padi

"Memaksa" rakyat membeli minyak dengan harga pasar (dengan cara menghalangi operasi pasar pemda) = bahasa halus dari menindas," tutur akun @hida_suryo.

"Kalau tidak suka Anies, jangan mengorbankan rakyat untuk dapat harga minyak goreng murah. Kalau mau lawan Anies, gelar harga minyak goreng yang lebih murah untuk rakyat, bukan larang operasi pasar. Kenapa Partai Politik boleh operasi Pasar. Politik Kotor," ucap @AnthonyBudiawan.
 
Sebaga informasi, Food Station saat ini tengah melobi produsen untuk menjual minyak goreng curah, bukan dalam bentuk kemasan.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini

x