Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan jika Bandara Juanda Surabaya, Sidoarjo, sudah dapat melayani Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Luhut bersama jajarannya memeriksa kesiapan Bandara Juanda pada Jumat, 11 Maret 2022.
Hal ini diputuskan oleh Luhut seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: PT KAI Ungkap Penumpang dengan Vaksin Lengkap Tak Wajib Tunjukkan Hasil Tes Antigen dan PCR
Namun dia berpendapat jika semua penumpang yang baru sampai di Bandara Juanda tetap harus melalui tes usap PCR untuk memastikan kondisinya tidak terpapar virus.
Jika terdapat penumpang yang positif, maka harus menjalani karantina di fasilitas yang sudah disiapkan.
"Tapi yang datang dari luar negeri saat dicek masih ada yang positif. Makanya kita kan tidak mau juga menyebarkan, sehingga harus dikarantina," ujar Luhut dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Sabtu 12 Maret 2022.
Baca Juga: Antigen dan PCR Dihapus Mulai Hari Ini, Refly Harun: Mudah-mudahan Berlanjut
Luhut menyatakan jika calon jamaah umroh Jawa Timur dapat melakukan perjalanan dari Bandara Juanda.
Sebanyak 8 ribu lebih calon jamaah umrah Jawa Timur masih menunggu jadwal keberangkatan.
Berdasarkan pengalamannya saat melakukan perjalanan kunjungan, Luhut menyatakan jika saat ini Arab Saudi tidak memberlakukan aturan tes usap.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik arahan dari Menko Marves ini.
Dia menyatakan jika ini adalah peluang yang baik bagi Jawa Timur untuk menguatkan kembali semangat kebangkitan ekonomi.
Pemprov Jatim juga telah menyiapkan beberapa langkah strategis dan melakukan identifikasi yang berkaitan dengan operasional prosedur pelayanan keberangkatan dan kepulangan umroh.
Salah satunya adalah dengan menyiapkan karantina bagi jamaah umroh yang baru tiba di Bandara Juanda, yaitu Asrama Haji Sukolilo dan BPWS sisi Bangkalan.
"Kami berharap jamaah umroh dari Jatim tetap mematuhi protokol kesehatan ketat, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi," kata Khofifah.***
