SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin mengumumkan pemerintah akan mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Menkes Budi menjelaskan bahwa pemerintah sedang menyusun strategi untuk mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Menkes Budi pun mengaku sudah mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait strategi status dari pandemi menjadi endemi.
Berita ini merupakan salah satu dari lima artikel terpopuler di kalangan pembaca SeputarTangsel.Com dalam sepekan terakhir.
Berikut ulasan selengkapnya:
1. Menkes Budi Akan Ubah Status Covid-19 dari Pandemi Jadi Endemi: Kami Sudah Siapkan Protokolnya
"Kami juga mendapatkan arahan dari Bapak Presiden, tadi atas masukan Bapak Menko mengenai strategi dari pandemi menjadi endemi, kami sudah siapkan protokolnya," kata Menkes, Budi Gunadi dikutip SeputarTangsel.com dari Antara pada Senin, 28 Februari 2022.
Baca Juga: Kemenkes Klaim Angka Kesembuhan Covid-19 Meningkat, Satgas: Pencabutan Status Pandemi Tidak Benar
Menkes Budi menyampaikan, di berbagai negara yang sudah mencabut berbagai pembatasan terkait Covid-19, mereka mempertimbangkan berbagai pendekatan, tidak hanya pendekatan kesehatan dan saintifik saja.
Di Indonesia, kasus Covid-19 di lima Provinsi menunjukkan tren menurun.
Baca selengkapnya: Menkes Budi Akan Ubah Status Covid-19 dari Pandemi Jadi Endemi: Kami Sudah Siapkan Protokolnya
2. Presiden Jokowi Tiba di Rumah Duka, Ucapkan Terima Kasih Kepada Semua yang Merawat Pamannya Semasa Hidup
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh dokter, tenaga medis, dan perawat yang selama ini telah merawat mendiang pamannya, Miyono Suryosardjono, semasa hidup.
Baca Juga: Paman Meninggal, Jokowi Akan Takziah ke Rumah Duka di Solo
Jokowi menyampaikan dirinya hari ini Senin, 28 Februari 2022 tiba di Solo, Jawa Tengah, dengan rasa duka yang dalam.
Jokowi mengatakan pamannya, H. Miyono Suryosardjono, menghembuskan nafas terakhir tadi malam pukul 19.50 WIB akibat sakit yang diidapnya.
Baca selengkapnya: Presiden Jokowi Tiba di Rumah Duka, Ucapkan Terima Kasih Kepada Semua yang Merawat Pamannya Semasa Hidup
3. Yusril Ihza Mahendra Buka Suara Tentang Menag Yaqut, Netizen: Prof Baru Nyadar Yah?
Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra membuka suara tentang Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Baca Juga: Yusril Ihza Mahendra Soal Usulan Tunda Pemilu 2024: Lembaga Apa yang Berwenang, Apa Produk Hukumnya?
Yusril Mahendra berharap, Menag Yaqut menjaga lisan. Dengan cara itu, tidak menimbulkan masalah baru di masyarakat. Sudah terlalu banyak masalah yang dihadapi bangsa dan negara.
Harapan tentang Menag Yaqut disampaikan Yusril Ihza Mahendra melalui akun media sosial pribadinya.
Baca selengkapnya: Yusril Ihza Mahendra Buka Suara Tentang Menag Yaqut, Netizen: Prof Baru Nyadar Yah?
4. Soeharto Hilang dari Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949, Sri Sultan Hamengkubuwono X Ungkap Faktanya
Polemik hilangnya nama Presiden RI kedua, Soeharto dari sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 20 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara terus menuai polemik.
Baca Juga: Pernah Dipenjara Soeharto 1,5 Tahun, Rizal Ramli: Saya Tetap Akui Jasa Pak Harto
Salah satu tokoh yang lantang mengkritik hilangnya nama Soeharto dari sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah Politisi Gerindra, Fadli Zon.
Fadli Zon bahkan sampai memberi penjelasan panjang lebar terkait peran Letnan Kolonel (Letkol) Soeharto pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 melalui kanal YouTube miliknya.
Baca selengkapnya: Soeharto Hilang dari Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949, Sri Sultan Hamengkubuwono X Ungkap Faktanya
5. Menkes Budi Gunadi Pertimbangkan Hari Raya Idul Fitri 2022 bisa Dirayakan Secara Normal
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin membuka opsi perayaan Idul Fitri tahun ini mungkin dapat dilaksanakan secara normal.
Sudah dua kali idul fitri dijalankan masyarakat Indonesia dalam situasi pandemi. Dalam situasi tersebut, masyarakat harus menjalankan idul fitri atau lebaran dengan keterbatasan disertai protokol ketat.
Ia mengupayakan idul fitri bisa dijalankan dengan normal, jika tingkat vaksinasi sudah mencapai target, maka hal tersebut bisa menjadi pertimbangan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan terkait masa libur Idul Fitri tahun ini.
Baca selengkapnya: Menkes Budi Gunadi Pertimbangkan Hari Raya Idul Fitri 2022 bisa Dirayakan Secara Normal ***