Usai Edy Mulyadi, Ruhut Sitompul 'Seret' Nicho Silalahi ke Kapolri: Kapan Ditangkap dan Ditahan?

- 1 Februari 2022, 08:52 WIB
Politisi PDIP, Ruhut Sitompul meminta Kapolri untuk menahan Nicho Silalahi.
Politisi PDIP, Ruhut Sitompul meminta Kapolri untuk menahan Nicho Silalahi. /Instagram / @ruhutp.sitompul/

SEPUTARTANGSEL.COM - Bareskrim Polri telah resmi menetapkan Edy Mulyadi sebagai tersangka kasus dugaan ujaran kebencian yang menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak pada Senin, 31 Januari 2022.

Ditetapkannya Edy Mulyadi sebagai tersangka membuat Politisi PDIP, Ruhut Sitompul menyeret nama Aktivis, Nicho Silalahi kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Ruhut Sitompul mempertanyakan kepada Listyo Sigit Prabowo mengenai penangkapan dan penahanan terhadap Nicho Silalahi yang dinilainya telah memalukan suku Batak Tapanuli.

Baca Juga: Edy Mulyadi Mangkir, Ruhut Sitompul ke Mabes Polri: Layangkan Panggilan Kedua dan Sertakan Nicho Silalahi

Hal itu diungkapkan oleh Ruhut Sitompul melalui cuitan di akun Twitter @ruhutsitompul pada Selasa, 1 Februari 2022.

"Jenderal Polisi Bpk L Sigit L Kapolri tolong kapan giliran Nicho Silalahi yg sudah memalukan Suku Batak Tapanuli ditangkap & ditahan," tanya Ruhut Sitompul.

Politisi PDIP itu menilai pernyataan Nicho Silalahi beberapa waktu lalu telah menghina warga Kalimantan Timur.

Pasalnya, dia menganggap pernyataan Nicho Silalahi sangat merendahkan perempuan Kalimantan Timur yang patuh terhadap hukum adat Dayat dan hukum nasional.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Bela Gibran dan Kaesang yang Dilaporkan ke KPK: yang Laporkan Nggak Ngerti Hukum Pidana

"Krn ikut menghina Warga Kaltim & Wanitanya sangat merendahkan mereka yg sangat patuh terhadap Hukum Adat Dayak dan Hukum Nasional MERDEKA," ujarnya.

Sebelumnya, Nicho Silalahi diketahui mencuitkan kritiknya mengenai deforestasi yang terjadi di sebuah wilayah tanpa menyebutkan lokasinya.

Melalui cuitan di akun Twitter @Nicho_Silalahi pada Kamis, 27 Januari 2022, Nicho Silalahi menyesalkan sikap masyarakat yang hanya diam ketika hutan ditebang, dilanda banjir, perempuan dijual ke China untuk dijadikan budak seks, dan anak-anak mati tenggelam di bekas galian tambang.

"Saat Hutan ditebang, banjir merendam rumah warga ± sebulan, perempuannya dijual ke China untuk dijadikan budak seks, anak² pada mati tenggelam di bekas galian tambang kalian pada diam," kata Nicho Silalahi.

Baca Juga: WNA China Bos Pinjol Ilegal di PIK 2 Jadi Tersangka, Nicho Silalahi: Selalu Saja Mereka Jadi Biang Masalah

Kemudian, aktivis itu mengungkapkan saat ada orang yang mengatakan 'tempat jin buang anak', masyarakat tersebut justru melakukan demonstrasi.

Dengan nada menyindir, Nicho Silalahi mempertanyakan identitas masyarakat tersebut.

"Tapi saat ada yang mengatakan "Tempat Jin Buang Anak" kalian Demo. Sebenarnya kalian siapa?" sindirnya.

Lantas, cuitan Nicho Silalahi itu mengundang kecaman dari netizen. Kendati tidak menyebutkan suku ataupun wilayah, tidak sedikit netizen menduga pernyataan aktivis itu ditujukan untuk masyarakat Kalimantan.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

x