SEPUTARTANGSEL.COM - Saat ini Indonesia sedang dilanda tren kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron.
Oleh karena itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat mengetahui dan mengenali ciri-ciri varian Omicron agar bisa melakukan pencegahan.
Budi Gunadi mengungkapkan bahwa varian Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.
Baca Juga: Pandu Riono Sebut Banyak Orang Berduit Takut Omicron dan Minta Dirawat, Netizen: Tumben
''Nanti kita lihat dalam waktu yang singkat kenaikan jumlah kasus yang cukup tinggi,'' kata Budi Gunadi, yang dikutip SeputarTangsel.Com dari halaman resmi Kemenkes, pada Jumat, 28 Januari 2022.
Kemudian Budi Gunadi juga mengungkapkan ciri-ciri dari varian Omicron dapat diketahui dari tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah dan tingkat keparahannya juga lebih rendah.
Sehingga pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri (Isoman).
Selain itu terkait strategi yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron ini sedikit berbeda dengan menghadapi gelombang Delta.
"Kalau gelombang Delta memiliki tingkat keparahan tinggi sehingga pemerintah mempersiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur," ujar Budi Gunadi.
Pemerintah menyiapkan tempat tidur perawatan di rumah sakit sebanyak 70.641. Kapasitas tempat tidur secara nasional berjumlah 120 ribu hingga 130 ribu.
Menkes juga meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati dan selalu pakai masker serta hindari kerumunan.
Bahkan dia meminta masyarakat untuk kerja di rumahjika memungkinkan dan tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi.
Akan tetapi, jika tertular, Budi Gunadi meminta masyarakat untuk tidak panik karena yang penting adalah disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin, jika ada gejala ringan minum obat.
''Yang perlu ke rumah sakit kalau ada Lansia atau komorbidnya banyak, itu ke rumah sakit. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru,'' ungkap Budi Gunadi.***