Dokter Tirta Ungkap Cara Hadapi Puncak Omicron yang Diprediksikan pada Februari, Begini Penjelasannya

- 26 Januari 2022, 17:15 WIB
Dokter Tirta mengungkapkan cara menghadapi puncak kasus kenaikan Covid-19 varian Omicron.
Dokter Tirta mengungkapkan cara menghadapi puncak kasus kenaikan Covid-19 varian Omicron. /Foto: Instagram/@dr.tirta/Instagram/@dr.tirta

SEPUTARTANGSEL.COM - Relawan Penanganan Covid-19, Dokter Tirta Mandira Hudhi ikut buka suara terkait kasus Covid-19 varian Omicron yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada pertengahan Februari 2022 mendatang.

Menurut Dokter Tirta, seharusnya tidak boleh ada lagi perdebatan di masyarakat dan upaya saling menyalahkan satu sama lain bila kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan.

Dokter Tirta mengungkapkan hal terpenting adalah cara untuk menghadapi kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron tersebut.

Baca Juga: Tanggapi Prediksi Pemerintah Soal Puncak Omicron pada Februari, Dokter Tirta: Apa yang Harus Kita Lakukan?

Hal itu diungkapkan oleh Dokter Tirta melalui sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Tirta PengPengPeng pada Selasa, 25 Januari 2022.

"Yang harus kita kritisi adalah apa yang harus kita lakukan ketika naik? Karena kelak ketika Omciron turun kita nggak tahu ada mutasi apa nggak," kata Dokter Tirta.

Dokter yang akrab disapa Cipeng itu mengungkap ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghadapi kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron tersebut.

Pertama adalah memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan, terutama di daerah-daerah yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 pada bulan Juli-Agustus 2021 lalu.

Baca Juga: Pemerintah Cabut Larangan Masuk WNA, Alvin Lie: Perkirakan Puncak Omicron Februari, Tapi Malah Buka Gerbang

Kedua, menyiapkan tempat isolasi terpusat dan berjaga-jaga untuk melakan isolasi mandiri (isoman) ketika mengalami gejala ringan atau sedang.

Ketiga, kembali menerapkan PPKM, bekerja dari rumah (WFH), pembelajaran tatap muka (PTM) ditunda lebih dulu bagi daerah-daerah yang mengalami lonjakan kenaikan kasus Covid-19.

"Itu tentatif tergantung dari daerah masing-masing. Tergantung kebijakan kepala daerah dan masing-masing daerah," ucapnya.

Keempat adalah berhenti memperdebatkan Covid-19 merupakan konspirasi atau bukan karena virus tersebut akan tetap ada, seperti demam, flu, dan penyakit lainnya.

Baca Juga: Pintu Masuk RI Dibuka Bagi Semua Negara, Dokter Tirta: Nanti Kasus Covid-19 Naik, yang Mau Lebaran Disalahin

Selain itu, dia juga menyesalkan kebijakan pemerintah yang kembali membuka pintu masuk bagi warga negara asing (WNA) di tengah melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron di seluruh dunia.

Seharusnya, dia mengatakan, pemerintah tetap mengatur larangan bagi negara-negara dengan transmisi kasus varian Omicron yang tinggi, seperti India dan Turki.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x