"Kondisinya seperti disampaikan Bung Hatta lagi bahwa demokrasi telah tertindas oleh kesalahan partai-partai pendukungnya. Atau lebih dari itu, dalam konteks kekininian ini dapat dinyatakan telah melenceng jauh dari konstitusi," ujarnya.
"Atau mungkin lebih tepat saya menjawab istilah Bung Karno yang lebih sangat populer pada saat itu, vivere very coloso, kondisi yang penuh bahaya," sambungnya.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu mengatakan, pada praktiknya demokrasi Indonesia jauh lebih liberal dibandingkan dengan Amerika Serikat.
"Kita jumlah penduduknya sangat besar, menjalankan pemilihan langsung secara serentak," tuturnya.
Padahal menurutnya, secara logis proses dan tahapan pemilihan akan menentukan corak dan bentuk pemerintahan.
Ia menjelaskan, apabila pemilihan presiden dilakukan lebih dahulu dibandingkan legislatif, maka disebut presidensial.
Sementara, apabila pemilihan legislatif dilakukan terlebih dahulu dibandingkan presiden, maka disebut parlementer.
"Tetapi kita campur aduk, tidak jelas. Tentu melahirkan sistem pemerintahan dan politik yang tidak berjalan secara efektif dan efisien," ucapnya.