SEPUTARTANGSEL.COM - Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) memberikan klarifikasi terkait pernyataan dari mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo yang menuding ada paham komunis yang telah menyusup di tubuh TNI.
Pernyataan Gatot Nurmantyo dilontarkan usai hilangnya sejumlah patung atau diorama militer di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad.
Patung yang dihilangkan itu, di antaranya terdapat patung Presiden Kedua RI Soeharto, patung Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo, dan Jenderal AH Nasution.
Baca Juga: Vaksin Dulu, Gratis Urus SKCK di Polres Metro Tangerang Kota Mulai 4-15 Oktober 2021
Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Haryantana dalam siaran persnya menyatakan Kostrad membantah menghilangkan sejumlah patung tokoh negara yang dipajang di Museum Dharma Bhakti Kostrad.
"Tapi, pembongkaran patung-patung tersebut murni permintaan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution sebagai pembuat ide dan untuk ketenangan lahir dan batin," kata Haryantana dikutip SeputarTangsel.com dari Antara pada Senin, 27 September 2021.
Haryantana mengatakan hal itu untuk mengklarifikasi pernyataan Gatot Nurmantyo dalam diskusi webinar bertajuk 'TNI Vs PKI' yang digelar Minggu, 26 September 2021 malam.