Terapkan Sistem CBTC GoA 3, LRT Jabodebek Akan Dioperasikan Otomatis Tanpa Masinis Tahun Depan

- 13 Desember 2021, 18:30 WIB
LRT Jabodebek akan menggunakan sistem CBTC GoA 3, yaitu sistem operasi otomatis tanpa masinis
LRT Jabodebek akan menggunakan sistem CBTC GoA 3, yaitu sistem operasi otomatis tanpa masinis /foto: Instagram/@lrt_jobodebek/

SEPUTARTANGSEL.COM - Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3 yang dioperasikan secara otomatis tanpa adanya masinis.

Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi.

Sistem pengoperasian otomatis tanpa masinis CBTC GoA 3 pada LRT Jabodebek ini dibangun oleh sinergi BUMN antara KAI, Adhi Karya, Len Industri, dan INKA.

Baca Juga: Kabar Gembira! LRT Jabodebek Ditargetkan Beroperasi Tahun Depan, Simak Penjelasannya

Sistem operasi GoA 3 akan pertama kali diuji coba secara terbatas pada bulan Juni 2022 dan akan terus diujicobakan hingga rencana peresmian LRT Jabodebek pada 17 Agustus 2022.

Pengoperasian kereta tanpa masinis yang digunakan pada LRT Jabodebek telah diterapkan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Singapura, Spanyol, Inggris, Brazil, dan beberapa negara lainnya.

Hal ini dikatakan oleh VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya pada Senin, 13 Desember 2021.

Baca Juga: Yes! Hari ini LRT Jabodetabek Trase Cibubur-Cawang-Cililitan Sukses Diuji Coba

“Adapun Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta dimana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis," kata Joni Martinus yang dikutip SeputarTangsel.Com dari halaman resmi PT KAI pada Senin, 13 Desember 2021.

"Namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan. Petugas ini disebut Train Attendant,” sambung Joni Martinus.

Joni juga mengungkapkan jika terjadi gangguan sarana atau prasarana, petugas Train Attendant akan langsung mengambil alih pengoperasian secara manual dengan kecepatan terbatas.

Baca Juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, PT KAI Masih Larang Anak Usia di Bawah 12 Tahun untuk Naik Kereta Api Jarak Jauh

Seluruh operasional LRT Jabodebek kemudian berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan.

Jadwal itu diunggah ke sistem persinyalan di pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC).

"Operator pada OCC akan memantau jalannya LRT dan hanya akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian seperti adanya keterlambatan, gangguan suplai daya, dan sebagainya," ucap Joni Martinus.

Baca Juga: Peluncuran KA Nusa Tembini Ditunda PT KAI, Pengguna KA Cilacap-Yogyakarta Harus Bersabar

Sistem pengoperasian ini sudah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 765 Tahun 2017.

Melalui aturan itu, PT KAI berkomitmen untuk memenuhi ketentuan teknis, operasional, serta keselamatan LRT Jabodebek.

“Keunggulan dari GoA 3 adalah seluruh operasi kereta dilakukan secara otomatis sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan akurasi jadwal kereta, dan dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan,” ungkap Joni Martinus.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini