Sah, Proyek Kereta Cepat Disuntik Dana APBN Rp4,3 Triliun, Nicho Silalahi: Jokowi Berbakti dengan Rakyat China

- 2 November 2021, 09:15 WIB
Aktivis Nicho Silalahi menanggapi suntikan modal Rp4,3 triliun dana APBN untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Aktivis Nicho Silalahi menanggapi suntikan modal Rp4,3 triliun dana APBN untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. /Instagram/@nicho_silalahi/

SEPUTARTANGSEL.COM - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akhirnya akan mendapatkan suntikan modal sebesar Rp4,3 triliun dari APBN.

Suntikan modal Rp4,3 triliun itu didapatkan setelah pemerintah menyetujui Penyertaan Modal Negara (PMN) dan komitmen pendanaan dari China Development Bank (CBD).

Diguyurnya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan dana APBN membuat Aktivis Nicho Silalahi turut angkat bicara.

Baca Juga: Jokowi Izinkan Penggunaan APBN Danai Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Disebut Untungkan Investor China

Sambil menyindir, Nicho Silalahi menyebut pemerintah yang menyetujui penggunaan dana APBN dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah berhasil mengurangi pengangguran di China.

"Pemerintah yang hebat itu berhasil mengurangi Pengangguran di China dan Menggajinya dengan APBN," tulis Nicho Silalahi, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi, Selasa, 2 November 2021.

Lebih lanjut, aktivis itu mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah sosok yang sangat mulia.

Pasalnya, dia menilai Jokowi adalah Presiden Indonesia yang sangat berbakti terhadap masyarakat China karena telah menyetujui PMN sebesar Rp4,3 triliun untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Baca Juga: Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Membengkak, Politisi Partai Demokrat: Pantas Disebut Kecebong

"Sungguh sangat mulia pak @jokowi ini dan sangat berbakti dengan rakyat China," ujarnya.

Selain itu, Nicho berharap masyarakat Tirai Bambu dapat menjadikan Jokowi sebagai Presiden China untuk menggantikan Xi Jinping.

"Semoga rakyat China segera menjadikan beliau sebagai presiden untuk menggantikan jingping. Ia ga sih?" ucapnya dengan nada satire.

Sebagai informasi, kemenangan China atas Jepang dalam tender Kereta Cepat Jakarta-Bandung karena Beijing tidak meminta jaminan pemerintah, tidak ada keterlibatan APBN, dan hanya menggunakan skema Business to Business (B2B).

Baca Juga: Soroti Wacana Wajib PCR di Semua Moda Transportasi, Nicho Silalahi: Jangan Biarkan Rakyat Terus Dirampok

Namun, kini yang terjadi pemerintah malah menyetujui PMN dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung agar proyek tersebut tidak mangkrak akibat terjadinya pembengkakan anggaran sebesar Rp27,09 triliun.

Sebelumnya, Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam keterangannya pada Senin, 1 November 2021 mengungkapkan masuknya PMN dapat mempercepat penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Masuknya investasi pemerintah melalui PMN kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku pemimpin konsorsium Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa mempercepat penyelesaian pengerjaan proyek setelah tersendat akibat pandemi Covid-19," ucap Dwiyana, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Selasa, 2 November 2021.

Dia menyebutkan PMN yang dialokasikan pemerintah sebesar Rp4,3 triliun akan digunakan untuk kewajiban modal dasar dari konsorsium. Sementara itu, progres pembangunan proyek tersebut sudah mencapai 79 persen.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

x