Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Reuni 212 akhirnya tetap nekat dilaksanakan pada Kamis, 2 Desember 2021 kemarin di Patung Kuda, Jakarta.
Dokter Andi Khomeini Takdir atau yang akrab disapa Dokter Koko itu memiliki pendapat sendiri tentang Reuni 212.
Dokter Koko mengusulkan, Reuni 212 sebaiknya dilakukan dengan mengadakan pengajian online, tidak perlu berkerumun di masa pandemi.
"Yang reuni-reunian itu. Imho (menurut saya-red), kenapa nggak bikin pengajian online live, diikuti jutaan orang, nggak bikin nggak?" ujar Dokter Koko sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @dr_koko, Kamis 2 Desember 2021.
Menurut Dokter Koko, model pengajian online lebih adaptif di masa pandemi.
"Model pengajian online lebih adaptif dengan kondisi kekinian. Setidaknya sampai pandemi yang dinyatakan usai," ujarnya.
Pernyataan Dokter Koko ditolak beberapa netizen. Mereka berpedoman pada beberapa kegiatan lain yang sebenarnya juga berkerumun.
Bahkan, seorang netizen membandingkan Reuni 212 dengan kegiatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dia mempertanyakan alasan Dokter Koko tidak menyarankan hal yang sama kepada Presiden.
"Ko, kenapa tidak kau berikan juga saranmu ke Jokowi? Waktu dia ke NTT tempo hari. Keluarlah, Ko! Jangan di rumah terus, Ko. Covid itu hanya fiksi," ucap akun @Catatan_Ali7.
"Wooi ... Tukang suntik. Noh lu lihat, TNI, Polri, Satpol PP pada berkerumun. luh cuek aja. Dasar siit, luh," ujar akun @copetjat1negara.
Baca Juga: Sambut Seruan Nicho Silalahi Soal Reuni PA 212, Dokter Eva: Negara Tidak Sedang Baik-baik Saja
Pegiat media sosial, Helmi Felis, ikut membalas cuitan Dokter Koko. Menurutnya, reuni bukan pengajian. Mereka berkumpul memperjuangkan hal sebagai rakyat Indonesia.
"Maksud lu apa? Reuni bukan pengajian. Kok, disuruh bikin pengajian online? Pandemi urusan lain (mau bener/fiksi). Mereka berkumpul perjuangkan haknya. Hak atas rezim yang nggak jelas," tegas Helmi Felis melalui akun Twitter @Helmi_Felis.
"Anda mau cari-cari proyek, jangan jilat dengan menghina 212!" pungkas Helmi Felis.***
