Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis mendukung penegakan hukum yang dilakukan untuk memberantas tindakan terorisme di Indonesia.
Dukungan dari Cholil Nafis tersebut dilontarkan ketika Densus 88 menangkap tiga orang terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat pada Selasa, 16 November 2021 kemarin.
Bahkan Cholil Nafis juga mengabarkan anggota MUI yang ditangkap sudah dinonaktifkan dari MUI.
Melalui cuitan akun Twitter pribadinya pada Selasa, 16 November 2021, Cholil Nafis menyatakan dukungannya itu.
Selain itu, Cholil Nafis juga meminta agar hukum ditegakkan seadil-adilnyanya.
"Kami mendukung penegakan hukum dan pemberantasan terorisme di Indonesia. Tegakan hukum dengan tegas dan seadil-adilnyanya," cuit Cholil Nafis, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @cholilnafis pada Rabu, 17 Oktober 2021.
Baca Juga: Menteri Perdagangan Izinkan Peningkatan Jumlah Impor Miras, Begini Kata Ketua MUI Cholil Nafis
Pria yang juga berprofesi sebagai dosen itu mengungkapkan bahwa MUI sudah mengeluarkan fatwa anti terorisme, bahkan sudah membentuk badan anti terorisme.
"MUI juga telah mengeluarkan fatwa anti terorisme dan membentuk Badan anti terorisme untuk menanggulanginya," ujarnya.
Cholil Nafis juga menegaskan, Ahmad Zain An-Najah yang menjabat sebagai Komisi Fatwa MUI Pusat sudah dinonaktifkan.
"Ia yang ditangkap dinonaktifkan dari anggota Komisi Fatwa MUI," tutur Cholil Nafis.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror menangkap tiga orang terduga teroris di Bekasi Jawa Barat pada 16 November 2021.
Densus 88 menangkap tiga orang yang diduga sebagai teroris dan salah satu yang ditangkap merupakan pengurus MUI Pusat.
Ketiga orang yang ditangkap tersebut adalah anggota Komisi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ahmad Zain An-Najah, Ustad Farid Ahmad Okbah, Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) dan Ustad Anung Al Hamat yang merupakan anggota pengawas Perisai Nusantara Esa.***
