Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Pemerintah merencanakan untuk mewajibkan tes PCR di semua moda transportasi.
Rencana pemerintah untuk mewajibkan tes PCR di semua moda transportasi disebut sebagai antisipasi dalam menghadapi periode libur Natal dan Tahun Baru di Indonesia.
Rencana Pemerintah soal tes PCR itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dalam sebuah konferensi pers secara daring pada Sabtu, 24 Oktober 2021.
Baca Juga: Soroti Wacana Wajib PCR di Semua Moda Transportasi, Nicho Silalahi: Jangan Biarkan Rakyat Terus Dirampok
"Secara bertahap penggunaan tes PCR akan juga diterapkan pada transport lainnya selama dalam mengantisipasi periode Natal dan Tahun Baru," kata Luhut, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Selasa, 26 Oktober 2021.
Luhut juga menyampaikan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai harga tes PCR yang dinilai oleh publik masih sangat mahal.
Luhut mengatakan, Jokowi meminta harga tes PCR diturunkan yang semula Rp450 ribu menjadi Rp300 ribu dengan masa berlaku lebih lama, yaitu 3x24 jam.
"Arahan Presiden agar harga PCR dapat diturunkan menjadi Rp 300 ribu dan berlaku selama 3x24 jam untuk perjalanan pesawat," ungkapnya.
Baca Juga: Jokowi Minta Harga Tes PCR Jadi Rp300 Ribu, Hendri Satrio Sebut Misteri dan Keanehan Bisnis Makin Menjadi-jadi
Munculnya wacana aturan wajib PCR di semua moda transportasi itu ditanggapi oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Susi Pudjiastuti mempertanyakan terkait harga tes PCR di Indonesia yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan India.
Terlebih, dengan adanya wacana aturan wajib PCR di semua moda transportasi, hal tersebut dinilai Susi Pudjiastuti memberatkan masyarakat Indonesia.
"Harga PCR mau dipakai disemua moda transportasi. Bisakah harganya seperti India?" tulis Susi Pudjiastuti, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @susipudjiastuti, Selasa, 26 Oktober 2021.
Baca Juga: Jokowi Minta Harga Tes PCR Jadi Rp300 Ribu, Dokter Eva: Saya Tetap Minta Gratis Atau Batalkan
Bahkan, dia mengaku heran karena tes PCR di Indonesia harus membayar lebih mahal dibandingkan dengan India.
Apalagi, imbauan Jokowi untuk tes PCR hanya meminta diturunkan menjadi Rp300 ribu.
"Kenapa Kita di Indonesia harus bayar 4xnya .. bahkan 6x..sd 10x nya
Kenapa dihimbau turun hanya sd Rp 300.000 ???" tanyanya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota New Delhi India menetapkan harga tes PCR sebesar 500 rupee atau sekira Rp96 ribu. Harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan dengan di Indonesia yang diwacanakan turun menjadi Rp300 ribu.***
