Sayangnya, kebijakan Jokowi gunakan APBN untuk danai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini tuai banyak kritik.
Pasalnya, proyek tersebut dinilai tidak efektif dan efisien. Selain itu, bengkaknya estimasi biaya proyek senilai Rp27,74 triliun pun tak lepas dari sorotan.
Bengkaknya biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu disampaikan oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI, Salusra Wijaya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DRR 1 pada September 2021 lalu.***