Jokowi Izinkan Penggunaan APBN Danai Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Mardani Ali Sera: Merusak Kredibilitas

- 12 Oktober 2021, 10:40 WIB
Mardani Ali Sera soroti penggunaan APBN untuk danai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Mardani Ali Sera soroti penggunaan APBN untuk danai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung /Foto: Instagram/@mardanialisera/

Mardani Ali Sera mengatakan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung berpotensi menyebabkan kerugian jangka panjang.

Pasalnya, minat dan keterisian pengguna terhadap proyek tersebut kemungkinan berubah di masa pandemi Covid-19.

"Ada kekhawatiran proyek ini akan membebani pemerintah. Belum lagi perkiraan minat serta keterisian pengguna terhadap proyek ini bisa saja berubah di masa pandemi Covid-19. Jika tidak dipertimbangkan dengan benar, berpotensi menyebabkan kerugian jangka panjang," paparnya.

Baca Juga: Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Rp27,74 Triliun, Jansen Sitindaon: Kelar Pun Tak Ada Jaminan Untung

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa proyek yang diperkirakan membutuhkan anggaran senilai Rp114,24 triliun itu sudah bermasalah sejak tahun 2015 lalu.

Di antaranya yaitu studi kelayakan yang terburu-buru hingga abai terhadap analisis dampak lingkungan (AMDAL).

"Proyek ini pun tak pernah luput dari masalah sejak diterapkan pada akhir 2015. Imbas dari studi kelayakan yang terburu2 serta tidak memperhatikan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) secara menyeluruh," ungkapnya.

Dia pun menyayangkan penggunaan APBN untuk membiayai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, bukan mengatasi krisis kesehatan yang berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi di Tanah Air.

Baca Juga: Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Membengkak Rp27,74 Triliun, Edhie Baskoro Yudhoyono: Sebaiknya Diaudit

Terlebih, menurutnya Indonesia masih memiliki kemampuan fiskal yang terbatas.

Halaman:

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x