SEPUTARTANGSEL.COM - Konflik dualisme Partai Demokrat kini semakin memanas setelah ditunjuknya Yusril Ihza Mahendra sebagai Kuasa hukum kubu Moeldoko.
Penunjukan Yusril Ihza Mahendra guna mendampingi kubu Moeldoko untuk mengajukan judicial review ke Mahkamah Agung, agar dilakukannya pengujian formil dan materil terhadap AD/ART Partai Demokrat kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menanggapi hal ini, Pengurus DPP Partai Demokrat versi AHY, Taufiqurrahman mengimbau agar Yusril Ihza Mahendra menjaga etika.
Menurut Taufiqurrahman, profesi bukan berarti menghilangkan sesuatu yang ada.
"etika harusnya dijaga, profesi bukan berarti menghilangkan yg ada, saat dibutuhkan tak mempersoalkan," tulis Taufiqurrahman, dikutip SeputarTangsel.com dari akun Twitter @Taufiq_PD_DKI pada Sabtu, 25 September 2021.
Dia mengatakan, dirinya memahami kualitas pragmatis para elite di rezim Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Yusril Bantu Moeldoko Gugat AD/ART Demokrat, Cipta Panca Laksana Sindir Jokowi: Krisis Moral Politik
Karenanya, dia meminta agar Yusril lebih mengedepankan adab, kemudian ilmu, bukannya malah jadi pembela Moeldoko.