SEPUTARTANGSEL.COM – Susi Pudjiastuti, meski sudah tidak lagi menjabat sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan masih terus memperhatikan lingkungannya.
Kali ini, Susi Pudjiastuti menyoroti tentang impor garam yang mengalami kenaikan di tahun 2021.
Menurut Susi Pudjiastuti, impor garam harus ditekan dan dibatasi selama 5 tahun berturut-turut dan tidak bocor. Dengan demikian, di tahun keenam, sebagian kebutuhan domestik garam sudah dapat dipenuhi petani lokal.
“Batasi impor garam maksimal 2 juta ton per tahun. Harga merangkak naik di atas Rp1500,00 dalam satu tahun dan produksi petani akan naik. Tekan impor selama 1,7 ton, harga petani naik dan mereka tambah produksinya,” ujar Susi Pudjiastuti dikutip SeputarTangsel.Com dari Twitter @susipudjiastuti, Sabtu 11 September 2021.
“Lima tahun konsisten tidak boleh bocor, tahun keenam 80 persen garam sudah domestic punya,” sambung Susi Pudjiastuti.
Pernyataan Susi dalam cuitan di akun Twitternya didukung netizen. Hal tersebut tampak pada cuitan balasan di kolom komentar.
“Setuju dengan Ibu. Kebetulan saya dan ayah sedang meneliti tentang petambak garam dan menemukan kenyataan pahit. Harga jatuh dan garam lokal hanya sedikit terserap oleh industri dan konsumsi. Padahal potensinya bagus. Impor memang merusak banget,” ujar @havereight.