Menolak Lupa 17 Tahun Kematian Munir, Gus Umar: Misteri yang Belum Bisa Diungkap Sampai Sekarang

- 7 September 2021, 13:43 WIB
Thumbnail 17 tahun kematian Munir Said Thalib.
Thumbnail 17 tahun kematian Munir Said Thalib. /Tangkapan layar YouTube Jakartanicus/

SEPUTARTANGSEL.COM - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Gus Umar Hasibuan turut menolak lupa 17 tahun kematian aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir Said Thalib.

Gus Umar mengatakan bahwa kasus kematian Munir adalah sebuah misteri yang belum bisa terungkap sampai sekarang.

Pasalnya, Gus Umar mengungkapkan bahwa dalang dari pembunuhan Munir belum diketahui walau sudah 17 tahun berlalu sejak aktivis HAM tersebut meninggal.

Baca Juga: Unggah Video Anak Pemulung, Gus Umar Minta Jokowi Lebih Bijak Mengalokasikan Dana  

"Misteri yang belum bisa diungkap sampai skrg siapa aktor pembunuhan Munir," tulis Gus Umar, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @UMARCHELSEA_75, Selasa, 7 September 2021.

Sebagai informasi, Munir dikenal sebagai aktivis HAM yang kerap menyuarakan ketertindasan kelompok-kelompok yang termarjinalkan.

Munir diketahui tewas diracun dalam penerbangan menggunakan pesawat Garuda Indonesia saat hendak melanjutkan studinya ke Universitas Utrecht, Belanda pada 7 September 2004 silam.

Baca Juga: Sebut Televisi yang Tayangkan Saipul Jamil Sudah Offside, Gus Umar: Parahnya KPI Membiarkan

Kepolisian Belanda mengungkapkan bahwa Munir tewas diracun usai senyawa arsenik ditemukan dalam tubuhnya pasca autopsi.

Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjabat saat itu langsung membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) untuk mengungkap kebenaran dari kasus pembunuhan Munir.

Hasil investigasi pembunuhan Munir tersebut diserahkan kepada SBY pada 24 Juni 2005. Namun, data tersebut tidak pernah dibuka ke publik hingga kepemimpinannya berakhir.

Baca Juga: Gus Umar ke Jokowi: Bukannya Fokus Ngurus Covid-19, Malah Sibuk Ngurus Amandemen UUD 1945 Demi Kekuasaan

Ketika kepemimpinan berganti ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), dokumen hasil investigasi TPF tersebut dinyatakan hilang pada pertengahan tahun 2016.

Selain itu, tewasnya Munir tersebut menyeret pilot Garuda Indonesia, Pollycarpus dan Direktur Utama Garuda Indonesia, Indra Setiawan.

Pollycarpus dinyatakan sebagai tersangka pembunuhan Munir yang memasukkan racun arsenik.

Baca Juga: Singgung Lawakan Mengolok-olok Agama, Gus Umar Doakan Teman Coki Pardede Menyusul Ditangkap Polisi

Padahal, setelah diselidiki, Pollycarpus adalah seorang pilot yang sedang cuti, namun diberikan surat tugas oleh Indra.

Kemudian, Pollycarpus divonis hukuman 14 tahun penjara atas putusan hakim yang sebelumnya menyatakan vonis 20 tahun.

Selain Pollycarpus dan Indra, diduga ada keterlibatan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) Muchdi Prawiro Pranjono dalam pembunuhan Munir.

Baca Juga: Doakan Fahri Hamzah Akrab dengan Jokowi Hingga 2024, Gus Umar: Semoga Bisa Gantikan Fajrul atau Moeldoko

Muchdi sempat dinyatakan sebagai terdakwa, namun dia divonis bebas oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 31 Desember 2008.

Sejumlah aktivis dan organisasi HAM meyakini bahwa Pollycarpus, Indra, dan Muchdi hanyalah pesuruh dari pihak yang berkuasa karena terganggu dengan suara lantang Munir kala itu.

Hingga 17 tahun kematian Munir, aktor dan dalang pembunuhannya tidak pernah diketahui.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

x