SEPUTARTANGSEL.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menyoroti pernyataan Pengamat Politik, Rocky Gerung yang menggunakan istilah Ngabalinisasi.
Ali Mochtar Ngabalin geram dengan pernyataan Rocky Gerung yang menyebut pujian para ketua umum (ketum) partai politik (parpol) koalisi pemerintah terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal penanganan Covid-19 mirip dengan dirinya.
Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Ali Mochtar Ngabalin menyebut Rocky Gerung sebagai profesor abal-abal yang tertinggal oleh zaman modern.
Baca Juga: PPKM Level Berhasil Turunkan Angka Kematian Akibat Covid-19, Kini Diperpanjang Lagi Sampai 6 September 2021
"ROCKY, Profesor abal2 satu diantara manusia prasejarah yg tertinggal pd zaman moderen," tulis Ngabalin, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @AliNgabalinNew, Selasa, 31 Agustus 2021.
Tidak hanya itu, Ngabalin juga menyindir mengenai logika Rocky dengan mengatakan sedang diteliti oleh para pakar genetik.
Dia menilai Pengamat Politik itu mempunyai dendam dan sakit hati yang berkepanjangan.
Baca Juga: Ketua Wadah Pegawai KPK Komentari Samin Tan Bebas: DPO butuh 1 Tahun Nangkap, 3 Penyidiknya Kena TWK
"Kabarnya para pakar genetik sdg meneliti DNA makhluk berotak sungsang ini. dendam&sakit hatinya berkepanjangan akibat frekkuensi cinta&kasihnya dibawah 200 Hertz," sindirnya.
Bahkan, dia menyentil Rocky dengan mendoakannya agar tidak dilarikan ke rumah sakit dan masuk ke ICU.
"Smg kau tdk dilarikan ke ICU," ujarnya.
Baca Juga: SBY dan Tomy Soeharto Bekerja Sama untuk Jatuhkan Kekuasaan Presiden Jokowi dengan Narasi PKI? Cek Faktanya
Sebelumnya, Rocky mengomentari para ketum parpol koalisi pemerintah yang memuji Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19 pada Rabu, 25 Agustus 2021 lalu.
Rocky menilai para ketum parpol yang memuji Jokowi itu mirip seperti Ngabalin yang kerap memuji Jokowi.
"Pada akhirnya, semua mengalami Ngabalinisasi tuh," sindir Rocky, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa, 31 Agustus 2021.
Baca Juga: Pendukung Habib Rizieq Keroyok Anggota Polisi Hingga Pingsan, Husin Alwi Shihab: Ga Salah Kalau Ditembak Mati
Dia juga mengatakan pertemuan para ketum parpol tersebut tidak mempunyai agenda yang jelas karena isinya hanya memuji Jokowi.
Menurutnya, pertemuan tersebut mirip dengan sebuah arisan yang acaranya sudah diatur.
"Kelihatan bahwa ini semacam arisan yang agendanya sudah diatur supaya nanti saling puji," pungkasnya.***