Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Dokter Indonesia Bersatu, Eva Sri Diana Chaniago menyoroti vonis ringan yang dijatuhkan kepada mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara.
Dokter Eva mengkritik keras alasan hakim yang menjatuhkan vonis hukuman 12 tahun penjara untuk Juliari Batubara karena mantan Mensos tersebut kerap dihina publik.
Menurut Dokter Eva, alasan diringankannya vonis terhadap Juliari Batubara itu baru terjadi di era Indonesia saat ini.
Baca Juga: Soroti Maraknya Penghapusan Mural, Adhie Massardi: Masa Lalu Penjajah Belanda Tidak Alergi dengan Grafiti
"Baru di negara ini, Baru di era ini, Aku dengar bullyan bikin ringan hukuman," tulis Dokter Eva, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @_Sridiana_3va, Selasa, 24 Agustus 2021.
Dokter Eva membandingkan perlakuan terhadap Juliari Batubara dengan tenaga kesehatan (nakes) yang berjuang menangani Pandemi Covid-19.
Dia mengungkapkan nakes yang kerap dihina tidak pernah ada yang membela, berbeda dengan kasus Juliari Batubara yang dibela hingga diringankan vonisnya.
Baca Juga: Taliban Dilaporkan Buru Umat Kristen hingga Pendukung Amerika Serikat di Afghanistan, Begini Lengkapnya
Bahkan, dia mengatakan bahwa nakes juga tidak dinaikkan gajinya.
"Nakes habis dibully aja ngga ada yg bela..ngga naik gaji juga Cukup ngenes sendiri HoHoHo," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menyatakan orang yang mencuri uang rakyat itu tidak terpuji.
Menurutnya, hukuman yang pantas untuk seorang koruptor adalah hukuman mati.
"MALING uang RAKYAT itu BIADAB pantasnya hukuman MATI," tegasnya.
Baca Juga: Taliban Dilaporkan Terus Eksekusi Mati Sejumlah Pihak Sejak Berhasil Kuasai Afghanistan
Selain itu, Dokter Eva juga mengungkapkan dengan kondisi hukum yang tidak tegas seperti saat ini, dia menyarankan agar Indonesia meniru negara Komunis.
"Nah kalau urusan begini, aku saranin tiru negara komunis," sarannya.***
