Soroti Maraknya Penghapusan Mural, Adhie Massardi: Masa Lalu Penjajah Belanda Tidak Alergi dengan Grafiti

- 24 Agustus 2021, 15:26 WIB
Mantan Jubir Gus Dur, Adhie Massardi.
Mantan Jubir Gus Dur, Adhie Massardi. /Twitter/@AdhieMassardi

SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Adhie Massardi menyoroti maraknya penghapusan mural yang dilakukan oleh aparat.

Adhie Massardi membandingkan maraknya mural di Indonesia saat ini dengan masa sebelum kemerdekaan.

Menurut Adhie Massardi, pada masa sebelum kemerdekaan, kolonial Belanda tidak pernah alergi terhadap maraknya mural dan grafiti.

Baca Juga: Taliban Dilaporkan Buru Umat Kristen hingga Pendukung Amerika Serikat di Afghanistan, Begini Lengkapnya

"ALHAMDULILLAH di masa lalu penjajah Belanda tidak alergi mural dan grafiti," tulis Adhie Massardi, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @AdhieMassardi, Selasa, 24 Agustus 2021.

Mantan Jubir Gus Dur itu mengungkapkan dengan tidak alerginya kolonial Belanda terhadap mural, maka para pejuang kemerdekaan Indonesia bisa dengan leluasa mengekspresikan suara masyarakat.

Adhie mengatakan mural dan grafiti yang dibuat oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia itu ada di segala tempat yang memiliki bidang datar.

"Sehingga para pejuang Kemerdekaan RI bisa leuasa ngekspresikan "Soeara Rakyat" di dinding-dinding dan di mana saja bidang datar bisa dipakai," katanya.

Baca Juga: Taliban Dilaporkan Terus Eksekusi Mati Sejumlah Pihak Sejak Berhasil Kuasai Afghanistan

Sambil menyindir, dia membandingkan dengan masa setelah kemerdekaan seperti sekarang ini.

Menurutnya, saat ini suara-suara masyarakat yang ada di dinding seolah menjadi menakutkan bagi orang-orang yang disebutnya sinting.

"Sungguh, suara-suara di dinding menakutkan orang-orang sinting," sindirnya.

Sebelumnya, banyak pihak yang berusaha mengekspresikan keresahannya melalui berbagai macam mural sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah.

Baca Juga: LIB Hanya Rilis 3 Jadwal Pertandingan Awal BRI Liga 1, Bali United vs Persik Kediri Jadi Laga Pembuka

Mural yang terbaru menyeret Tenaga Ahli Staf Kantor Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin 504 Error.

Maraknya mural yang mengkritik pemerintah tersebut, juga disertai dengan maraknya penghapusan mural yang dilakukan oleh aparat beberapa waktu belakangan ini.

Mulai dari penghapusan mural 'Tuhan Aku Lapar', 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit', 'Wabah Kelaparan', dan Mural 'Jokowi 404: Not Found'.

Baca Juga: 5 Alasan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim Desak Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka

Banyaknya penghapusan mural tersebut dinilai oleh sejumlah pihak sebagai bentuk pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat dan berekspresi di Indonesia. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x