Kesal Bupati Banjarnegara Sebut Nama Luhut dengan Penjahit, Ferdinand Hutahaean: Tidak Punya Etika!

- 23 Agustus 2021, 16:44 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan disebut sebagai menteri penjahit oleh Bupati Banjarnegara
Luhut Binsar Pandjaitan disebut sebagai menteri penjahit oleh Bupati Banjarnegara /Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan/

SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengaku kesal atas pernyataan dari Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono yang menyeret nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Dalam video yang diunggah oleh Ferdinand Hutahaean, Budhi Sarwono mengeluarkan pernyataan mengenai penanganan Covid-19 di Banjarnegara.

Namun, dalam pernyataannya itu yang seolah tidak mengetahui nama Luhut yang juga menjabat sebagai Koordinator PPKM Jawa-Bali, Budhi Sarwono menyebutnya menteri penjahit.

Baca Juga: Ngabalin Akui Santai Disebut Raja Penjilat, Said Didu: Apa Akan Dibuat Taman Makam Penjilat?

Pernyataan Bupati Banjarnegara itu pun dikecam oleh Ferdinand Hutahaean. Dia mengungkapkan bahwa Budhi Sarwono tidak memiliki etika dan rasa hormat terhadap Luhut yang menjalankan tugas dari Presiden Jokowi.

"Bupati Banjarnegara ini TIDAK PUNYA ETIKA sama sekali. Tidak punya rasa hormat kepada seorang Menteri yg mendapat tugas dr Presiden," tulis Ferdinand, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @FerdinandHaean3, Senin, 23 Agustus 2021.

Saking kesalnya, Ferdinand mengatakan Bupati Banjarnegara itu telah melecehkan marga suku Batak, yaitu marga Pandjaitan karena menyebutnya dengan kata penjahit.

Baca Juga: Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Malaysia Pakai Bahasa Inggris, Fadli Zon: Bagusnya Pakai Bahasa Indonesia

"Bukan hanya itu, tp Bupati ini MELECEHKAN MARGA PANJAITAN (BATAK) menyebut marga itu dgn kata PENJAIT. Kurang ajar..!" katanya.

Murkanya Ferdinand bukan tanpa alasan, pasalnya, dia mengakui bahwa selain sebagai orang yang berasal dari suku Batak, di dalam darahnya juga mengalir darah Pandjaitan yang berasal dari neneknya.

Dia merasa tersinggung dengan ucapan Budhi tersebut yang menyebut marga leluhurnya dengan kata penjahit.

"Sebagai ORANG BATAK dan dalam Darah saya juga mengalir darah PANJAITAN dari Nenek saya, saya sangat tersinggung dgn ucapan BUPATI KURANG AJAR ini menyebut marga leluhurku dgn kata penjait," ungkapnya.

Baca Juga: KPK Rekrut Eks Koruptor Jadi Penyuluh Antikorupsi, Said Didu: Koruptor Itu Dihukum dan Diasingkan

Selain itu, dia juga meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian untuk memberikan teguran terhadap Bupati Banjarnegara yang dinilainya tidak memiliki etika.

Sebelumnya, beredar di media sosial sebuah video pernyataan dari Budhi mengenai penanganan Covid-19 di Banjarnegara.

Dalam pernyataan itu, awalnya dia mengatakan bahwa pelaksanaan PPKM telah berhasil menekan angka Covid-19 di daerah yang dipimpinnya.

Budhi mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengikuti saran dari Presiden yang ditindaklanjuti oleh Mendagri dan telah melaksanakan rapat dengan Luhut yang menjabat sebagai Menko Marves yang sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali.

Baca Juga: Ali Mochtar Ngabalin Akui Tak Masalah Disebut King of Penjilat, Cipta Panca: Otak Sungsang Ya Begini

Namun, Budhi justru menyebut Luhut dengan nama menteri penjahit.

Dalam video itu, Budhi sudah diberitahu mengenai nama lengkap Luhut, namun dia tetap berulang kali menyebut menteri penjahit. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x