Yusri memastikan, EO memang nakes yang diminta untuk melakukan vaksinasi atau vaksinator.
Menurutnya, EO memang seorang perawat yang memang memiliki kemampuan untuk melakukan vaksinasi.
"Karena kami memang terus terang untuk melakukan vaksinasi massal ini membutuhkan relawan untuk melakukan sebagai vaksinator yang tugasnya tiap hari selama kegiatan vaksinasi massal untuk warga Jakarta, dia adalah sebagai vaksinator," tuturnya.
EO sendiri telah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga yang menjadi korbannya.
"Saya mohon maaf terlebih terutama kepada keluarga dan orang tua anaknya yang telah saya vaksin," tutur EO.
EO mengaku tidak memiliki motif apapun selain membantu sebagai relawan vaksinasi Covid-19.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya tidak ada niat apapun saya murni hanya ingin membantu menjadi relawan untuk memberikan vaksin," kata EO menambahkan.
Lebih lnajut, EO juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia lantaran telah membuat keresahan di masyarakat.
Baca Juga: Protes Rencana Perberlakuan Sertifikat Vaksin untuk Aktifitas, Tirta Hudhi: Ra Kapok-Kapok