SEPUTARTANGSEL.COM - Upaya penyelundupan 225.664 ekor benih lobster senilai Rp33,8 miliar berhasil digagalkan tim gabungan Direktorat Penindakan dan Penyidikan Kantor Pusat Bea Cukai Kantor Wilayah Sumatera Bagian Timur (Sumbagtim) bersama Bea Cukai Palembang bersinergi dengan Tim Satgas baby lobster Polda Sumatera Selatan.
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Sumbagtim Dwijo Muryono mengungkapkan, kronologis penindakan yang dilakukan pada Kamis 17 Juni 2021 lalu berawal dari operasi patroli gabungan Bea Cukai Pusat, Kanwil Bea Cukai Sumbagtim, dan Bea Cukai Palembang untuk mengantisipasi penyelundupan baby lobster dan rokok ilegal di jalan lintas Palembang.
Kemudian sekitar pukul 22.00 WIB, tim petugas mencurigai dua mobil yang diduga mengangkut barang ilegal sehingga dilakukan pengejaran yang berlokasi di Keramasan, Palembang.
“Hasil pengejaran dan pemeriksaan, tim kami mendapati 27 box baby lobster yang tidak dilengkapi dokumen dari instansi berwenang (Kantor Karantina Ikan),” kata Dwijo Muryono, dikutip SeputarTangsel.com dari laman resmi Bea Cukai pada Minggu, 20 Juni 2021.
Tim gabungan berhasil mengamankan empat orang pelaku berinisial SS, M, R, dan SG. Dari hasil pemeriksaan mendalam, baby lobster tersebut diketahui berasal dari Krui, Lampung tujuan Palembang yang rencananya akan dijemput oleh pelaku penyelundup, namun diduga mereka telah mengetahui bahwa pelaku dan barang buktinya sudah ditindak oleh Tim Satgas.
Berdasarkan hasil pencacahan petugas bersama Tim Balai Karantina Ikan Palembang, terdapat 1.088 kantong berisi total 225.664 ekor benih lobster.
“Diperkirakan harga baby lobster itu Rp150.000 per ekor dengan total nilai barang mencapai Rp33.849.600.000,” ujarnya.