Menko Polhukam Mahfud MD ke Novel Baswedan: Kalau Saya Jadi Presiden, Anda Jadi Jaksa Agung

- 6 Juni 2021, 16:55 WIB
Menko Polhukam, Mahfud MD.
Menko Polhukam, Mahfud MD. / Antara/Menko Polhukam/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sempat akan menjadikan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sebagai Jaksa Agung.

Hal ini disampaikan Mahfud MD saat menceritakan kedekatan dirinya dengan Novel Baswedan dalam diskusi bersama sejumlah akademisi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, yang disiarkan secara daring, Sabtu, 5 Juni 2021.

Awalnya, Guru Besar UGM ini mengatakan bahwa dirinya mendukung penguatan KPK yang kini para penyelidik dan penyidik yang berintegritas sebanyak 51 orang disingkirkan dari lembaga antirasuah itu.

Baca Juga: Negara Arab Ini Ogah Normalisasi dengan Israel

Hal itu dibuktikan dengan aksinya disaat dirinya menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang selalu memenangkan KPK dalam setiap persidangan.

"Saya sejak dulu pro KPK, sejak dulu. Saya Ketua MK dulu. 12 kali itu (KPK) mau dirobohkan. Saya menangkan KPK terus," kata Mahfud MD, dikutip dari kanal YouTube UGM, Sabtu 5 Juni 2021.

Meski begitu, Mahfud MD mengaku tak bisa berbuat banyak terkait polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam rangka pengalihan status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca Juga: Survei Milik Adi Prayitno Sebut Mayoritas Masyarakat Tak Mau Jokowi 3 Periode, Demokrat: 2 Periode Saja Ambyar

Menurut Mahfud MD, pemecatan terhadap 51 pegawai tersebut tidak hanya terletak di pemerintah saja, tapi juga melibatkan DPR, partai politik, hingga civil society yang saat ini ia nilai tengah terpecah.

Menurut saya, lanjut Mahfud MD, 51 pegawai KPK tersebut adalah orang baik, namun tidak bagi yang lain.

"Kata bapak orang itu (pegawai KPK) orang baik, tapi ya itu kata bapa dan saya. Kata yang lain tidak. Ukurannya siapa yang mau dianggap benar?" tuturnya.

Baca Juga: Program Kartu Prakerja Gelombang 17 Dibuka, Dapatkan Bantuan hingga Rp10 Juta, Begini Caranya

Lebih lanjut, pria asal Madura ini menceritakan kedekatannya dengan Novel Baswedan. Ketika Mahfud menjabat Ketua MK, Mahfud MD pernah memenuhi panggilan Novel Baswedan untuk diperiksa terkait salah satu kasus korupsi.

"Saya datang periksa. Saya datang tak lebih dari 15 menit. Berdiri, Novel Baswedan ini (bilang), 'Pak, kalau semua pemimpin bangsa seperti bapak, beres negara ini'. Dia bilang begitu. Saya bilang, kalau saya presiden Anda Jaksa Agung," ujarnya.

Akan tetapi, Mahfud MD mengatakan, bahwa Novel Baswedan dianggap banyak terlalu politis karena Novel Baswedan sering membiarkan orang partai tertentu yang sudah kesalahannya.

Baca Juga: Kode Redeem ML Mobile Legends Terbaru Minggu 6 Juni 2021, Klaim Sekarang Banyak Hadiah Gratis

Namun, Mahfud MD sudah memberi peringatan kepada KPK agar tetap menghormati proses hukum. Dia juga menegaskan bahwa dirinya tetap mendukung KPK.

"Kalau kita mau demokrasi ya seperti itu. Demokrasi yang sekarang itu elitnya oligarkis, bawahnya liar, elitnya oligarkis rakyatnya liar. Gak ada yang al madinah al fadilah, negara yang sempurna," jelasnya.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x