Heboh Karena Bilang Korupsi Dapat Dimaklumi, Ini Klarifikasi Mahfud MD

- 4 Mei 2021, 20:14 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD
Menkopolhukam Mahfud MD /Foto: Antara/

SEPUTARTANGSEL.COM – Dituduh memaklumi korupsi lewat ucapannya “korupsi bisa dimaklumi”, secara tegas Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membantah tudingan tersebut.

Klarifikasi tersebut disampaikan Mahfudz MD kepada mantan Menteri Riset dan Teknologi Muhammad AS Hikam. Mahfudz berkata bahwa fitnah tersebut hanyalah permainan medsos para netizen yang menyitir ucapannya.

"Pak Hikam percaya saya bilang begitu? Pak Hikam percaya bahwa saya bilang korupsi bisa dimaklumi demi kemajuan? Pak Hikam percaya bahwa saya bilang untuk mencapai kemajuan ekonomi pemerintah boleh membiarkan korupsi? Itu semua permainan medsos (media sosial) yang omong kosong, Pak. Tak ada itu," kata Mahfud ke AS Hikam.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Harga Pangan Terpantau Stabil, Sekko Sebut Harga Daging Naik Rp10 Ribu di Pasar Senen

Ia menjelaskan bahwa pernyataan tersebut merupakan ungkapan untuk memantik diskusi  saat pembukaan forum  webinar bertajuk “Ekonomi dan Demokrasi” pada Sabtu, 1 Mei lalu.

Ucapan yang dilontarkan sebagai pembuka diskusi tersebut kemudian disitir dan salah artikan oleh netizen.

Mahfud mengatakan bahwa dirinya tak mungkin memiliki pandangan bahwa korupsi bisa dimaklumi.

Baca Juga: Tsunami Covid-19 di India Memburuk dan Lampaui 20 Juta Kasus, Ahli Prediksi Krisis Akan Semakin Mengerikan

"Saya berbicara itu didengar Saiful Mujani, Faisal Basri, dan Halim Alamsyah sebagai narasumber webinar Demokrasi dan Ekonomi. Juga didengar oleh ratusan peserta webinar. Saya yang membuka webinar itu. Terlalu amat bodohlah kalau saya bilang begitu," tegasnya.

Dikutip SeputarTangsel.com dari Antara pada Selasa, 4 Mei 2021, Mahfud MD kemudian mengklarifikasi maksud dari ucapan yang ia lontarkan beberapa waktu yang lalu.

"Di negara kita ini, korupsi sudah meluas ke berbagai lini. Ada yang bilang itu karena demokrasi kita kebablasan. Korupsi dibangun melalui jalan demokrasi alias menggunakan mekanisme demokrasi. Mari kita sehatkan demokrasi agar bisa mempercepat kemajuan ekonomi," kata Mahfud.

Baca Juga: Miris, Perangkat Desa Di Jember 5 Bulan Tak Digaji

“Jangan seperti sekarang, demokrasinya membuat korupsi terjadi di berbagai lini. Korupsi sekarang dapat dikatakan dibangun melalui proses dan cara yang demokratis. Itu rasanya membuat kita sesak dan hampir putus asa," tambahnya.

Mahfud juga menerangkan bahwa jika korupsi dapat diberantas dalam sistem demokrasi yang saat ini berjalan, maka dapat dipastikan kemiskinan akan dapat diturunkan.

"Kita tidak perlu terlalu kecewa. Jangan putus asa, kita harus terus berjuang, melawan korupsi dan menyehatkan demokrasi. Alasannya, karena negara kita merdeka, maka negara kita mengalami kemajuan dalam jumlah turunnya angka kemiskinan secara konsisten dari waktu ke waktu," ujar Mahfud.

"Karena kira punya negara merdeka, maka kita bisa menurunkan jumlah orang miskin dari waktu ke waktu, meskipun banyak korupsinya. Apalagi kalau tidak ada korupsi," Jelas Mahfud.***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x