SEPUTARTANGSEL.COM - Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Nicho Silalahi ikut angkat suara terkait isu pemecatan Penyidik Senior Novel Baswedan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Nicho Silalahi mengatakan, pemecatan Novel Baswedan bisa semakin memperkuat oligarki yang sedang menciptakan rezim korup dan anti demokrasi.
"Sedap Semangkin memperkuat bahwa Oligarki sedang menciptakan Rezim Korup anti demokrasi," kata Nicho, dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi pada hari Selasa, 4 Mei 2021.
Baca Juga: Bill Gates dan Melinda Resmi Bercerai, Putri Tertua Minta Ruang Privasi
Lebih lanjut, dia meminta masyarakat untuk berpikir dua kali untuk meneriakkan Save KPK.
Pasalnya menurut Nicho, kini KPK kini telah dilemahkan secara sistematis.
Dia pun tak segan-segan menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlibat dalam pelemahan lembaga antirasuah itu.
"Jika kalian ingin teriak SAVE KPK mending pikir ulang lagi deh sebab @KPK_RI sudah dilemahkan secara sistematis, diduga atas persetujuan Presiden @jokowi, Ia ga sih ?," ujarnya.
Sebelumnya, Novel Baswedan dikabarkan akan dipecat dari KPK karena tak lolos uji wawasan kebangsaan untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Menurut Novel, upaya tersebut sudah lama dilancarkan untuk menyingkirkan orang-orang berintegritas dari KPK.
Baca Juga: Novel Baswedan Akan Dipecat dari KPK, Bambang Widjojanto: Pembusukan Makin Degil dan Bengis
Dia mengaku terkejut karena menurutnya hal tersebut dilakukan oleh Pimpinan KPK sendiri, yakni Firli Bahuri.***