SEPUTARTANGSEL.COM- Data kependudukan di Indonesia selalu bermasalah. Apalagi menyangkut bantuan sosial (Bansos).
Untuk itu, Mensos Tri Rismaharini melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) banyaknya data ganda dalam penerimaan dana bansos pada 30 April 2021.
Ada sekitar 21 juta data warga yang ganda tercatat sebagai penerima bantuan sosial. Mensos melaporkan telah memperbaiki sebanyak 21.158.000 data ganda tersebut.
Baca Juga: Viral, Video Penyiksaan Oleh Anggota KKB Papua, Muannas Alaidid Sebut LSM Sok Humanis
Politisi Partai Demokrat Benny K Harman melalui akunnya @BennyHarmanID mencuitkan kerugian yang ditanggung dari banyaknya data ganda tersebut.
Benny K Harman menyatakan banyaknya data ganda tersebut sebagai kejahatan ekstra ordinary pada masa pemerintahan Jokowi.
"Ini yang dilaporkan Risma ke KPK 21 juta data ganda penerima Bansos. Jika laporan Risma betul, KPK harus kuat dan tegar," tulisnya.
Bahkan Benny K Harman menyebutnya sebagai kejahatan yang lebih kejam dibandingkan teroris.